Gorontalo, mimoza.tv – Menjawab perubahan iklim atau climate change kedepan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo mulai mempersiapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya untuk bertransformasi menjadi UMKM Hijau.
Hal ini dibuktikan dengan kegiatan Capacity Building Pengembangan UMKM Hijau kepada UMKM dan media relasi, yang digelar di Provinsi Bali, Sabtu dan Minggu (4 – 5 Februari) 2023.
Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha dalam sambutannya saat kegiatan menyampaikan, isu kelestarian lingkungan menjadi agenda penting bagi Pemerintah Indonesia. Ekomomi hijau atau green economy kata dia menjadi satu dari sekian banyak rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang, untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini juga kata dia menjadi salah satu cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ekspos UMKM ekonomi hijau, serta meningkatkan literasi kepada warga masyarakat. Ekonomi hijau ini juga merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya produksi barang dan jasa, dengan meminimalkan risiko pencemaran terhadap lingkungan,” ujar Dian.
Di sisi lain lanjut dia, pelonggaran aktivitas masyarakat pasca pandemi menjadi hal yang perlu dipahami sebagai stimulus bagi aktivitas perekonomian khususnya UMKM yang memiliki basis produksi green economy. Kata dia, semakin tingginya kesadaran masyarakat atas produk dan jasa yang berorientasi lingkungan, membuat potensi pengembangan UMKM ekonomi hijau untuk meningkatkan nilai produk dan dari sisi nilai ekonomis, dan akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM itu sendiri.
“BI Provinsi Gorontalo senantiasa mendukung pengembangan yang selalu mengutamakan nilai produk yang diterima pasar. Mulai dari perbaikan manajemen pengelolaan produksi, sumber daya manusia, peningkatan kualitas produk, hingga promosi perdagangan diharapkan dapat membantu menciptakan karakter atau identitas wilayah yang dapat menjadi nilai jual tersendiri di pasar domestik maupun internasional,” ujarnya.
Olehnya kata Dian, kegiatan peningkatan kapasitas ini menjadi bukti komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung UMKM sekaligus perhatian terhadap isu global dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan.
Salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis ekonomi hijau adalah UMKM yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje, hal itu menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia.
Dirinya berharap, kegiatan yang digelar oleh BI Gorontalo ini dapat meningkatkan pemahaman, dan menjadi warna baru bagi penguatan perekonomian yang ditopang oleh UMKM khususnya di Provinsi Gorontalo.
Sementara itu Deputi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan, Ia menjelaskan, secara geografis Provinsi Bali dikelilingi oleh lautan. Namun kata dia, sejauh ini belum ada UMKM yang bergerak dibidang limbah laut.
“Melalui kegiatan ini nanti bisa saling berbagi, apa saja yang dilakukan oleh UMKM Gorontalo yang bergerak dibidang limbah laut,” tutur dia.
Menurutnya, dengan adanya daerah pantai di Bali, kedepan banyak limbah laut yang dapat diolah untuk kerajinan dan produk lainnya.
Pada kegiatan itu juga, Anak Agung Indra Dwipayani dari Agung Bali Collection berbagi ilmu dan pengalamannya dalam pengelolaan sampah organik, yakni pembuatan Eco Enzyme.
Selain peningkatan kapasitas, peserta dari Gorontalo juga diajak menyaksikan langsung pengelolaan sampah di salah satu Bank Sampah induk di Bali.
Pewarta : Lukman.