Gorontalo, mimoza.tv – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Nasional diwakili Koordinator Wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradhana resmi melantik pengurus AMSI Gorontalo periode 2022-2025, Sabtu (11/3/2023).
Pelantikan tersebut disaksikan langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, di lokasi pembangunan Sekretariat AMSI Gorontalo, Kelurahan Wongkaditi Barat, Kota Utara, Kota Gorontalo.
Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, dalam sambutannya usai menyaksikan pelantikan itu mengatakan, pengurus AMSI yang baru dilantik dapat berkerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun jejaring dan memperkuat hubungan antara media siber dengan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
“Saya juga berharap para pengurus akan terus memperjuangkan kebebasan pers dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas sebagai pengurus Asosiasi Media Saiber Indonesia,” kata Hamka.
Ia juga menyampaikan beberapa pesan kepada pengurus baru yakni mengenai peran media siber dalam menghadapi tantangan zaman. Apalagi hidup di zaman yang serba digital, di mana media siber telah menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, AMSI memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa informasi yang disebarkan oleh media siber tidak hanya akurat, tetapi juga dapat diandalkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menyentil soal pentingnya kerja sama dalam pengembangan media siber. Gubernur berharap pelantikan pengurus AMSI dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara semua pemangku kepentingan dalam pengembangan media siber di Indonesia.
“Saya percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mengembangkan media siber yang lebih berkualitas, lebih terpercaya, dan lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Hamka.
Hal yang Ketiga disampaikan Staf Ahli Menpora Bidang Budaya Sportivitas itu, tantangan dan peluang bagi media siber di masa depan. Seperti yang di ketahui, media siber menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks, seperti disinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian.
“Saya mengharapkan bahwa AMSI dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi berbagai tantangan tersebut dan memastikan bahwa media siber dapat berkontribusi secara positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jendral AMSI Nasional, Wahyu Dhyatmika, menjelaskan peran dan pentingnya kontribusi AMSI di tengah distribusi digital yang dihadapi saat ini.
“Tentunya terlihat jelas tantangan yang dihadapi media,” ujarnya.
Menurut Wahyu yang penting digaris bawahi salah satunya yang menyebabkan menurunnya kepercayaan publik terhadap media, yakni kebanyakan media digital masih belum menemukan bisnis model yang tepat yang sejalan dengan produksi konten-konten berkualitas.
Wahyu yang hadir secara online, mengatakan, esensi pendirian AMSI pada 2017 dengan semangat mengembangkan bisnis media siber yang sehat agar konten-konten yang diproduksi juga berkualitas.
Wahyu juga menjelaskan peluang-peluang serta kesempatan untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di daerah.
Pertama, pentingnya keterbukaan informasi melalui teknologi digital.
“Membuat data publik semakin terbuka dan di situ AMSI punya kompetensi, yang sudah dibekali dengan training, workshop, dan dukungan lainjya,” ujarnya.
Selanjutnya, digitalisasi layanan publik. Wahyu berharap agar AMSI dapat menjadi bagian ekosistem digital yang dibangun di setiap provinsi bersama pemangku kepentingan yang lain.
“Dengan digitalisasi pelayanan p[ublik bisa mendapatkan pelayanan lebih cepat, informasi yang kredibel dan saya yakin AMSI mampu, karena ada jaringan tersebut,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, AMSI dalam beberapa tahun ini tengah mengedepankan Cek Fakta, untuk memproduksi artikel-artikel cek fakta untuk membantu publik dalam mendapatkan sumber-sumber rujukan informasi yang berkualitas dan bisa dipercaya.
“Jadi di tengah proyeksi-proyeksi suram tentang dampak negatif digitalisasi, sebenarnya ada peluang-peluang dan AMSI ada bersama untuk mencoba digitalisasi ini membawa manfaat,” tandasnya. (rls/luk)