Gorontalo, mimoza.tv – Ilham Maloho, salah seorang pegawai di PT PLN (Persero) UP3 Gorontalo mendatangi Polda Gorontalo pada Minggu )26/3/2023). Kedatangan Ilham yang didampingi pengacaranya itu untuk menjalani visum, buntut dari pemukulan yang diduga dilakukan oleh Manager PT PLN (Persero) UP3 Gorontalo, Ridjal Abdul Rasyid.
Kepada wartawan ini Ilham menjelaskan, peristiwa yang terjadi pada Senin (20/3) pagi itu bermula ketika ia diminta untuk menghadap pimpinannya di PLN Gorontalo.
“Pagi sekitar pukul 8.30 WITA itu cleaning service di kantor menemui saya dan mengatakan bahwa saya diundang oleh pimpinan. Tiba di aula, Manager menanyakan pengimputan laporan yang belum ada di sistim. Kemudian beliau (baca : manajer PLN Gorontalo) marah, seakan-akan saya menganggap remeh atau pandang enteng dan tidak menjalankan perintah,” ujar Ilham.
Namun kata dia, sebenarnya di lapangan itu sudah dilaksanakan. Tetapi belum di input di aplikasi sebagaimana biasanya.
“Jadi pada waktu itu beliau sedang marah besar. Ketika saya mendekat, maka terjadilah pemukulan di wajah sebelah kanan saya. Beliau juga sempat memaki-maki saya,” imbuhnya.
Tak hanya bogem dan makian saja, dirinya juga mengaku sempat di tendang-tendang oleh sang manajer.
“Ketika melayangkan tendangan, beliau mengatakan ‘tangkis ini’. Maksudnya tendangannya itu disuruh saya yang tangkis. Dan itu disaksikan oleh beberapa orang, termasuk pimpinan di unit saya,” katanya.
Ia mengatakan, saat kejadian berlangsung tidak ada orang atau pegawai lainnya yang merelai aksi koboy sang manager. Bahakan, manajer tersebut mengancam akan memindahkannya PLN di wilaya Tahuna, Sulawesi Utara.
“Setelah melakukan pemukulan, beliau langsung menelepon manajer Tahuna dan mengatakan bahwa ada anggotanya yang kepala batu mau dipindahkan,” ujarnya.
Sebenarnya kata Ilham, dalam hal pekerjaan dirinya menjalankan apa yang sudah diperintahkan oleh atasan. Perilah belum di imputnya dalal aplikasi itu juga sama halnya dengan yang belum dilakukan oleh rekannya yang lain.
“Tidak tau jika manajer ini ada masalah apa dan imbasnya ke saya,” singkatnya.
Diwawancarfai di tempat yang sama, Firmansyah Hilipito selaku kuasa hukum korban mengatakan, imbas dari pemukulan yang dilakukan oleh manejer itu mengakibatkan lebam di bagian rahang sebelah kanan.
“Saat ini sudah dilakukan visum terhadap klien saya. Klien saya ini mengalami lebam di rahang sebelah kanan. Dan saat ini kita menunggu proses lanjut dari laporan yang dibuat oleh klien saya,” tandas Firmasyah.
Sementara itu, Manager PT PLN (Persero) UP3 Gorontalo, Ridjal Abdul Rasyid melalui Asisten manajer Jaringan, Thaib Nento menyampaikan, sebenarnya hal tersebut seperti pembinaan oleh orang tua terhadap anak. Berulang kali Ilham itu dibina terus oleh pimpinan agar kerjanya lebih maksimal mali.
“Saat itu memang ada perintah untuk inspeksi. Sudah berulang kali juga pimpinan ingatkan bahwa dia (baca : Ilham) itu adalah panutan, karena dia itu adalah di bawah saya, di bagian jaringan. Hanya saya sampai ketika pimpinan melakukan pengecekan, yang bersangkutan ini masih tetap sama dan belum ada perkembangan,” ucap Thaib.
Soal pemukulan dan bahkan menendang itu, dirinya tidak mengetahui pasti.
“Kalau di tendang itu sepertinya tidak sampai. Hanya saja soal memukul itu juga hanya mereka berdua yang nerasakan kondisinya. Tapi yang saya lihat sebenarnya ini lebih ke sisi pembinaan saja. Kalaupun memang ada niat mencelakai, pasti dipukul habis. Tetapi sekali lagi ini hanya sebagai pembinaan.
Kata Thaib, sebenarnya ia tak berharap urusan ini sampai di pihak kepolisian. Apa lagi pihaknya juga sudah mencoba mendamaikan antara keduanya.
Pewarta : Lukman.