Gorontalo, mimoza.tv – Umar Karim, salah seorang aktivis di Kabupaten Gorontalo mengingatkan Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya untuk tidak ikut terlibat atau cawe-cawe dalam Pemilu 2024 nanti.
Ia mengatakan Pemilu 2024 nanti bukan hanya Pilpres saja, melainkan juga ada Pileg, Pilkada dan Pilgub..
Umar mengatakan, Penjagub hendaknya jangan manafsir cawe-cawe yang disampaikan Presiden Jokowi secara menyimpang. Jangan juga ikut-ikutan Presiden menyebut cawe-cawe.
“Sebab jika cawe-cawe yang dibilang Presiden bermakna positif, yang memastikan Pilpres dan Pemilu berjalan demokratis, seharunya presiden tak harus menyebut kata cawe-cawe sebab itu sudah menjadi kewajiban konstitisional seorang Presiden. Hal demikian juga merupakan kewajiban Penjagub,” ucap Umar, Senin (5/6).
Menurut Umar, baik itu Presiden hingga kepala daerah, terlebih yang ada di Gorontalo untuk tidak perlu menggunakan kata yg multitafsir seperti itu. Kata dia, masih banyak kata yang lebih lugas dan jelas agar tak membingungkan bagi rakyat yang mendengarnya.
Dirinya pun menyarankan Penjagub Ismail Pakaya agar fokus menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di daerah ini.
“Terutama soal kemiskinan. Demikian juga dengan dugaan masalah anggaran belanja makan Rumah Dinas Ketua DPRD, masalah Islamic Center, dan persoalan lainnya,” tutup politisi Partai Nasdem ini.
Penulis: Lukman.