Gorontalo, mimoza.tv – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha menghadiri undangan mengajar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo, Jumat (13/10/2023).
Kegiatan bertajuk BI Mengajar dengan tema Digital Ekonomi ini dilaksanakan di Ruang Kuliah 2, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo.
Dian Nugraha selaku pemateri dalam kegiatan ini menyampaikan sejarah singkat terkait aktivitas sistem pembayaran yang diawali dengan sistem barter pada zaman pra sejarah dan terus bertransformasi menjadi penerapan sistem pembayaran digital.
Kata dia, digitalisasi sistem pembayaran membuka peluang yang lebih lebar bagi sistem pembayaran yang efisien dan mudah diakses. Namun, layanan pembayaran yang berada diluar rezim regulasi (terutama crypto assets) dapat menjadi sumber volatilitas baru yang membahayakan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), monetary sovereignty, dan efektivitas kebijakan otoritas.
“Oleh karenanya, Bank Indonesia sebagai regulator menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang mendukung integrasi ekonomi keuangan digital nasional dan digitalisasi perbankan. Adapun bentuk regulasi yang dihasilkan diantaranya berupa layanan BI-Fast, QRIS MPM (Merchant Presented Mode), QRIS CPM (Consumer Presented Mode), QRIS TTM (Tanpa Tatap Muka), QRIS TTS (Transfer, Tarik, Setor) dan QRIS Crossborder,” ucap Dian.
Ke depannya kata dia, Bank Indonesia akan segera menerbitkan CBDC (Central bank Digital Currency) merupakan uang Rupiah Digital yang memiliki denominasi yang sama dengan Uang Rupiah kartal dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah serta peredarannya dikontrol oleh Bank Indonesia.
Pada kesempatan itu juga ia menyampaikan beberapa hal yang menjadi poin penting dalam digital ekonomi. Diantaranya tren transformasi digital dan implikasinya pada evolusi sistem pembayaran, payment behavior dan perkembangan sistem pembayaran serta keterkaitan antar komponennya, implikasi dan tantangan transformasi digital pada sistem pembayaran serta Strategi kebijakan bank sentral dalam rangka mewujudkan ekosistem pembayaran digital yang sehat & insfratruktur yang kuat serta isu terkait CBDC.
“Kami berharap mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa memahami peran pentingnya transformasi perkembangan perekonomian saat ini yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi serta dapat mendukung digital ekonomi dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Wakil Dekan 3, Fakultas Ekonomi UNG menyampaikan apresiasi kepada BI Gorontalo dalam memberikan edukasi terkait digital ekonomi yang sejalan dengan tren topik saat ini khususnya terkait evolusi sistem pembayaran.
Kegiatan ini menghadirkan 55 orang mahasiswa jurusan Ilmu Eknomi Universitas Negeri Gorontalo.
Hadir dalam kegiatan itu, Deputi KPwBI Gorontalo, Ridwan Nurjamal, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Gorontalo, Dekan Fakultas Ekonomi yang diwakili oleh Wakil Dekan 3 bersama Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo. (rls/luk).