Gorontalo, mimoza.tv – Polemik tambng Pohuwato rupa-rupanya tidak pernah luput dari perhatian anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea. Pasca mempersoalkan SK pengalihan IUP tambang dari KUD Dharma Tani ke PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), Adhan bakal melaporkan seseorang bernama Robi, dimana dalam video yang beredar, diduga Kapolda Gorontalo meminta upeti sebesar Rp 700 juta dari pengusaha pertambangan ilegal (Peti).
Rencananya, ia bersama beberapa perwakilan LSM, mahasiswa serta tokoh masyarakat akan melaporkan Robi pria asal Sunda tersebut di Mabes Polri. Adhan mengatakan terlepas dari dugaan atau tidak bahwa sudah terbangun opini telah terjadi pengutan uang kepada para penambang lewat Robi.
“Katanya uang tersebut akan diserahkan kepada Kapolda. Bagi saya kondisi ini sangat memprihatinkan dan kalau ini benar, jadi mau kemana lagi kita. Kami rakyat mau kemana lagi, mau ke Polda begini modelnya, mau ke Kejaksaan juga tifak jelas. Kita ingin melawan korupsi tetapi tidak tau kepada siap untuk mengadu lagi,” kata Adhan seperti yang mimoza.tv kutip dari Ligonews.id. Senin (6/11/2023).
Aleg Dapil Kota Gorontalo ini menegaskan, dengan melihat kondisi seperti ini ia mengambil sikap untuk melaporkan Robi ke Mabes Polri, sebab video itu telah beredar luas.
“Saya akan melapor ke Mabes Polri si Robi ini. Sebab takutnya juga Kapolda tidak perintah tetapi si Robi yang macam – macam, yang mengatasnamakan Kapolda. Kan ini yang kita tidak tahu. Makanya saya lapor di Mabes, agar si Robi dipanggil dan biarlah dirinya yang akan menjelaskan uang tersebut untuk siapa, apa benar Kapolda yang menyuruh dan apalagi ini orang bukan orang Gorontalo,” tegas Wali Kota 2008 – 2013 ini.
Adhan mengaku, alasanya tidak melaporkan Kapolda nya melainkan si Robi, karena sosok yang banyak disebut dalam video itu bukan orang Gorontalo. Rencanya akan dilaporkan pada tanggal 10 November setelah kegiatan reses.
“Siapa saja yang didalam video tersebut sudah kami ketahui semuanya dan jelas ini wilayah Pohuwato, yang mengantar uang ini orang Pohuwato kan. Tetapi bukan tidak mungkin Bone Bolango ini juga seperti ini gayanya, hanya belum terungkap. Kemungkinan juga modelnya seperti ini, mungkin ada orang lain juga yang digunakan untuk ngumpul – ngumpul uang ini,”tegasnya.
Dengan terbukanya semua ini, Adhan berharap kepada seluruh masyarakat, LSM, aktivis, mahasiswa yang peduli dengan daerah ini untuk bersama – sama gabung pada tanggal 9 Desember 2023 untuk melakukan aksi memperingati Hari Anti Korupsi.
“Saya akan kumpulkan semua yang benar – benar peduli terhadap daerah ini, marilah kita suarakan dan saya akan menjadi salah satu orator. Terkait isu Kapolda menerima uang ini yang terbangun opini bahwa ini Hoax, biarlah di Pengadilan yang memutuskan dan pasti ada ahli – ahli IT yang menjawab ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Romano Yoyol dalam keterangannya seperti yang dikutip dari Kontras.id, menjelaskan, dua bulan dirinya menjabat Kapolda Gorontalo telah menerima dan melihat video tersebut.
“Saya dulu dikirimin video itu waktu saya baru dua bulan menjabat Kapolda Saya sudah perintahkan dirkrimsus untuk ungkap (video itu _red). Besok bisa kita cek penanganannya, supaya transparan dan biar tidak jadi fitnah,” jelas Angesta via persan WhatsApp, Ahad (5/11/2023).
Penulis : Lukman.