Gorontalo, mimoza.tv – Jaksa Agung, ST. Burhanudin melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terkait penangkapan dua oknum Jaksa yang telah melakukan tindakan tercela yaitu menyalahgunakan kewenangan.
Terkait hal tersebut ia menegaskan, kepada jajaran bahwa kegiatan ini sangat baik untuk bersih-bersih internal Kejaksaan. Bahkan dalam setiap kesempatan, dirinya juga sering menyampaikan kepada masyarakat dan media apabila ditemukan oknum yang masih berbuat penyelewengan dan menceradai masyarakat akan ditindak secara tegas.
“Kedua oknum Jaksa yang telah melakukan perbuatan tercela sudah tidak lagi dibutuhkan di Kejaksaan, sehingga penindakan terhadap kedua oknum Jaksa di Bondowoso tersebut memang sudah sepantasnya,” tegas Sumedana dalam rilis tertulisnya yang diterima wartawan ini, Jumat (17/11/2023).
Bahkan kata dia, tak terkecuali terhadap oknum yang bermain proyek dan perkara, Dirinya tidak segan-segan untuk memproses pidana, sebagaimana yang telah dilakukan terhadap seorang oknum Kejari Buleleng yang saat ini dalam proses penahanan dan penyidikan oleh Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS).
“Tidak mungkin kami bertindak tegas dan keras terhadap pihak luar, bila di internal kami masih ada oknum yang melakukan tindakan yang mencoreng dan mencederai nama baik Institusi. Terhadap oknum tersebut, harus disikat habis karena tidak ada tempat lagi bagi mereka untuk bernaung di Institusi Kejaksaan,” ujarnya.
Sumedana menambahkan, Kejaksaan RI membutuhkan Jaksa-Jaksa yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki integritas. Bahkan kedepannya akan berjalan seleksi alam apabila secara konsisten Kejaksaan melakukan pembenahan.
Dengan demikian, Insan Adhyaksa terbaik yang berdedikasi, berintegritas dan memiliki komitmen yang akan bertahan di lingkungan Kejaksaan. Hal tersebutlah yang sesuai dengan harapan dan imbauan Jaksa Agung ST Burhanuddin di berbagai kesempatan.
“Kami tidak membutuhkan Jaksa yang pintar tetapi tidak bermoral. Kami juga tidak butuh Jaksa yang cerdas tapi tidak berintegritas. Yang kami butuhkan adalah Jaksa-Jaksa yang pintar dan berintegritas,” tandas Sumedana.(rls/luk)