Kota Gorontalo, mimoza.tv – Nama Yunus Nusi dalam beberapa waktu belakangan ini mulai diperbincangkan di Kota Gorontalo. Kembalinya si anak rantau, yang lama hidup dan sukses di Kalimantan Timur ini memutuskan kembali ke Gorontalo, dan ikut meramaikan bursa Calon Walikota dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang. Dirinya resmi mendaftarkan diri lewat penjaringan Partai Demokrat.
Yunus Nusi bersama Tim tiba di Sekretariat Penjaringan Partai Demokrat Kota Gorontalo, tepat pukul 10.20 Wita. Kedatangan Yunus Nusi langsung diterima Ketua Tim 9 Penjaringan yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat, Erman Latjengke dan sejumlah kader Partai berlambang mercy ini.
Dalam jumpa pers usai menyerahkan formulir, Yunus Nusi mengungkapkan niatnya untuk ikut dalam Pemilihan Walikota mendatang. Salah satunya tentang memperbaiki perekonomian, khususnya dibidang UMKM dengan menggunakan latar belakang dirinya sebagai pengusaha di Kalimantan Timur, dan masuk dalam struktur pengurus Kamar Dagang & Industri (KADIN) Kalimantan Timur, serta pengalaman organisasinya memimpin KNPI Kalimantan Timur selama 2 periode berturut-turut.
“Kelemahan kita adalah ketika kita memberikan teori, bagaimana masyarakat di level bawah untuk membangun sumber dayanya melalui usaha-usaha kecil tanpa mengawal dengan serius. Seorang Walikota tidak akan mungkin sulit untuk menggerakkan potensi ekonomi rakyat kecil bila memiliki konsep yang benar dan bagus, dan tim saya sudah menyusun perencanaan terkait hal tersebut,” ungkap pria yang kini menjabat sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI ini.
Sementara itu, Ketua Tim 9 Penjaringan Partai Demokrat, Erman Latjengke mengatakan akan ada mekanisme yang akan dilalui oleh semua yang mendaftar lewat penjaringan Partai Demokrat. “Nama-nama yang masuk dan sudah mendaftar, akan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh tim penjaringan untuk menentukan siapa yang akan diusung,” kata Erman.
Tim 9 Penjaringan Partai Demokrat berharap, semua bakal calon yang sudah mendaftarkan diri, bisa turun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan diri dan juga Partai Demokrat, untuk meraih simpati masyarakat. “Rebut simpati masyarakat dengan cara apa saja itu terserah masing-masing calon, karena itu menjadi salah satu pra-syarat, dalam hal ini menyangkut elektabilitas melalui survey,” tutupnya.
Saat ini Partai Demokrat baru memiliki 4 kursi di Parlemen Andalas, Sehingga membutuhkan koalisi untuk bisa mengusung calon dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018 mendatang. Dan bagi bakal calon yang ikut mendaftar melalui partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini, disarankan untuk melakukan komunikasi dengan partai-partai lain, untuk melengkapi dukungan.