Jakarta : mimoza.tv – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 memunculkan sorotan terkait pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia masih aman, damai, dan terkendali. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Debat Pilpres 2024 di Kantor KPU pada Selasa (12/11/2023) malam.
Prabowo menyatakan, “Di mana perang terjadi di mana-mana, di mana, di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, kerusuhan, Indonesia masih aman, Indonesia masih damai, Indonesia masih terkendali, harga-harga masih terkendali, ekonomi untuk rakyat kita masih aman karena kepemimpinan, karena manajemen negara yang berhasil.”
Namun, seperti yang mimoza.tv kutip dari CekFakta.com, tim Cek Fakta menelusuri pernyataan tersebut dan menemukan bahwa data tidak mendukung klaim Prabowo. Direktur Indonesia Judicial Research Society (IJRS) Dio Ashar menyampaikan hasil penelusuran bahwa jumlah tindak kejahatan di Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir.
Dio merujuk pada Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, yang mencatat sekitar 239.480 kejadian tindak kejahatan/pidana di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut menurun 3,13 persen dari tahun sebelumnya dan berkurang 29,8 persen dibandingkan dengan 2012.
Menurut Global Peace Index 2023, dalam konteks Asia, Indonesia menduduki peringkat ke-11 sebagai negara teraman dengan nilai 1.8. Namun, perlu dicatat bahwa Indonesia masih masuk dalam kategori “High criminality – low resilience” bersama 63 negara lainnya.
Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Institut Agama Islam Negeri Pontianak Oki Anggara juga menyoroti data Global Peace Index 2022, yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-47 di dunia dan ke-10 di Asia Pasifik dengan skor 1.8 atau masuk kategori tinggi. Terdapat penurunan skor sekitar 0.019 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan demikian, pernyataan Prabowo Subianto tentang keamanan, kedamaian, dan terkendaliannya Indonesia dinilai kurang tepat oleh sejumlah ahli. Mimoza.tv mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi yang benar.
Penulis: Lukman.Top of Form