Gorontalo, mimoza.tv – Meski perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) akan digelar pada bulan November 2024 nanti, namun nuansa kontestasi memilih orang nomor satu di Kota Gorontalo kian ramai jadi bahan pembicaraan.
Apalagi pada bulan Desember 2023 lalu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Gorontalo, Adhan Dambea, dan pengusaha sukses Jakarta, Indra Gobel, secara resmi menyatakan kesiapannya maju sebagai pasangan calon dalam Pilwako Kota Gorontalo tahun 2024.
Kini, tandem yang dikenal dengan sebutan Pasangan AIR, merujuk pada singkatan dari Adhan – Indra ini telah dua kali mengadakan silaturahmi bersama ratusan warga masyarakat, yang juga turut dihadiri oleh Tonny Uloli.
Indra Gobel dalam wawancara dengan awak media ini mengatakan, baginya silaturahmi yang ke dua kali adalah untuk memastikan bahwa ia bersama Adhan Dambea nawaitunya adalah baik, untuk memperbaiki kembali Kota Gorontalo.
“Saya melihat Pak Adhan ini merasa apa yang telah beliau buat saat menjadi Wali Kota Gorontalo pada 2008 – 2013, dan dibandingkan dengan keadaan saat ini sangat mengecewakan. Olehnya saya bersama beliau dengan bertekad untuk menata kembali ketika kami diberi mandat oleh masyarakat,” ujar Indra dalam wawancara Sabtu (20/1/2024).
Sebagai seorang yang pernah mengenyam masa kecil di tanah leluhurnya, Indra menyampaikan, dengan melihak kondisi Kota Gorontalo seperti saat ini tidak bisa dibiarkan.
“Kota Gorontalo ini harus menjadi halaman depan Provinsi Gorontalo. Siapa saja yang mau masuk ke daerah ini, maka halaman depan ini harus cantic. Tidak boleh kondisinya seperti saat ini. Kunci dari tata kota ini hanya satu, yakni penataan drainase dan sampah. Kalau ini bisa kita kendalikan, mempercantik itu sudah sangat gampang,” cetusnya.
Dalam wawancara dengan awak media ini, Adhan menyoroti kondisi memprihatinkan Kota Gorontalo yang menjadi salah satu alasan kuatnya untuk ikut ambil bagian. Namun, dia menekankan pentingnya menjauhkan kepentingan pribadi dan mengedepankan kepentingan rakyat dalam upaya memperbaiki Kota Gorontalo.
“Hal yang paling utama adalah harus mengedepankan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi. Jadi kalau ingin mengubah Kota Gorontalo ini lebih baik lagi, maka harus dijauhkan dulu dari kepentingan pribadi,” ujar Adhan.
Menanggapi kondisi keuangan Kota Gorontalo yang memprihatinkan, Adhan melihatnya sebagai tantangan. Dengan ratusan miliar hutang yang harus dibayarkan, Adhan memandang situasi tersebut sebagai kesempatan untuk membuktikan niat baik dan tekad kuat dalam membangun Kota Gorontalo.
“Kita jadikan hal ini sebagai sarana ibadah kita kepada Allah SWT,” tambahnya, menggarisbawahi aspek spiritual dalam misi perubahan yang mereka usung.