Gorontalo, mimoza.tv – Seorang petambang di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato tewas mengenaskan setelah tertimbun material di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), Kamis (11/4/2024)
Informasi yang mimoza.tv lansir dari Kontras.id, petambang naas itu bernama Suprianto Mohamad alias Oyi, yang merupakan warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo. Korban dikabarkan tewas tertimbun ketika tengah beraktivitas di lokasi tambang/lubang milik Midun Latif di Desa Popaya.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 19:00 WITA, dan sekitar pukul 21:00 WITA korban berhasil dievakuasi dengan kondisi tidak bernyawa lagi atau meninggal dunia.
Menurut informasi, kronologinya berawal dari korban bersama tiga orang temannya sesama penambang sedang membuat lobang rayapan di lokasi tambang milik Midun Latif. Korban bersama teman-temannya melakukan pekerjaan dengan cara bergantian. Tiba-tiba pada Pukul 18.00 WITA terjadi longsor menimpa korban yang saat itu berada di dalam lubang. Sementara tiga temannya berada di luar lubang luput dari peristiwa mengenaskan itu.
Setelah terjadi longsor, teman-taman korban berusaha menggali tanah yang menutup lubang untuk menyelamatkan korban yang masih tertimbun di dalam lubang. Korban berhasil dievakuasi pada Pukul 21:00 WITA dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator.
Kapolsek Paguat, Iptu Barthel Tamboto dalam keterangannya seperti yang mimoza.tv kutip dari Kontras.id menjelaskan, berdasarkan keterangan yang pihaknya peroleh , kejadian itu berawal ketika beberapa petambang itu sepakat membuat lubang rayapan secarfa bergantian.
“Mereka berempat sepakat membuat lobang rayapan di lokasi milik dari midun latif, secara bergantian,” kata Barthel.
Hingga sekitar Pukul 18.00 WITA, kata Barthel, tibalah giliran korban untuk memasuki lobang rayapan tersebut.
“Tiba- tiba kurang lebih 1 jam korban berada didalam lobang, terdengar suara gemuruh dari atas mereka yang berupa longsoran tanah,” terang Barthel.
“Saksi sempat memanggil-manggil nama korban, namun tidak ada respon, sehingga nya longsoran tersebut menutupi lobang. Saksi bersama dua temannya yang selamat sempat berusaha menolong korban dengan cara menggali timbunan longsor. Namun, longsor kembali terjadi untuk kedua kalinya. Hingga saksi pun berlari menghindari longsoran berupa batu dan tanah,” tandas Barthel.
Penulis : Lukman.