Gorontalo, mimoza.tv – Warga di Kelurahan Tanggidaa, Kota Gorontalo yang terkena dampak proyek Kanal Banjir Tanggidaa kembali melakukan unjuk rasa di ruas Jalan HOS. Tjokroaminoto, Senin (3-6-2024). Dalam aksi itu, warga memprotes kendaraan jenis truk container yang melintas di jalan tersebut.
Roy Bau, warga Tanggidaa yang juga memandu aksi damai itu mengatakan, warga memprotes aturan yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, dimana truk kontainer tidak bisa beroprasi dari pukul 5 pagi sampai pukul 23.00.
“Buktinya terbalik. justru jam 5 pagi sampai jam 11 malam kontainer malah beroprasi. Makanya kami menggugat karena debu-debu yang di akibatkan oleh kontainer yang lalu-lalang ini sangat mengganggu. Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun sejak proyek yang menyengsarakan ini dikerjakan,” ucap Roy Bau.
Dalam aksi itu Ia bersama warga lainnya menantang para pejabat, baik itu eksekutif, legislative, maupun pejabat terkait lainnya untuk merasakan bagaimana selama tiga tahun menghirup abu dari setiap mobil truk container yang melintas.
“Kami memberi tantangan, bagaimana kalau pejabat-pejabat ini tinggal atau nge-kos dulu di Tanggidaa biar hanya sepekan saja. Rasakan bagaimana menghirup abu kalau ada mobil container yang lewat,” cetus Roy dengan kalimat menantang.
Selain itu, aksi ini juga menyikapi pertemuan dengan Pj Gubernur Gorontalo bersama jajaran dan pihak terkait belum lama ini.
“Mereka menjanjikan bulan September 2024 proyek ini akan rampung atau selesai. Kami ucapkan terima kasih, tetapi setelah pertemuan kami dengan bapak Gubernur ada oknum-oknum yang sengaja memancing di air keruh,” tegas Roy.
Terkait dengan janji penyelesaian proyek tersebut, Ia bersama warga lainnya juga berencana akan menggelar doa dan zikir bersama, agar proyek itu benar-benar tuntas.
“Kita rencana mau bikin doa jikir di tengah-tengah jalan ini. Kita akan undang semua pejabat. Kita berdoa sama-sama agar proyek yang sudah tiga tahun membuat usaha UMKM warga disini yang mati segera selesai,” tandasnya.
Penulis : Lukman.