Gorontalo, mimoza.tv – Dalam dunia penerbangan, kita kerap mendengar istilah turbulensi. Lalu seperti apa turbulensi itu? Berikut nukilannya.
Turbulensi adalah kondisi di mana pesawat mengalami guncangan atau gerakan yang tidak stabil selama penerbangan, disebabkan oleh perubahan aliran udara di atmosfer. Meskipun bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang, turbulensi jarang berbahaya bagi keselamatan pesawat karena pesawat modern dirancang untuk menghadapi kondisi ini.
Turbulensi terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
Perbedaan Kecepatan Angin
Turbulensi sering terjadi ketika pesawat terbang melalui area di mana angin bergerak dengan kecepatan yang berbeda pada ketinggian yang berbeda. Perubahan kecepatan angin ini menyebabkan arus udara yang tidak stabil, yang dapat mengguncang pesawat.
Arus Udara yang Naik dan Turun (Konveksi)
Saat udara panas naik dan udara dingin turun, ini menciptakan arus udara yang tidak stabil. Proses ini sering terjadi di dekat awan badai atau dalam kondisi cuaca buruk, seperti badai petir.
Jet Stream
Jet stream adalah aliran udara yang sangat cepat dan biasanya berada pada ketinggian yang sangat tinggi. Ketika pesawat terbang melintasi atau mendekati jet stream, turbulensi bisa terjadi karena kecepatan angin yang sangat tinggi dan perubahannya yang tiba-tiba.
Mountain Wave Turbulence
Ketika angin bertiup melintasi pegunungan, aliran udara di atas gunung dapat terganggu dan menciptakan gelombang udara yang menyebabkan turbulensi. Ini sering disebut sebagai “mountain wave turbulence.”
Turbulensi Bening (Clear Air Turbulence)
Ini terjadi di area tanpa awan, biasanya pada ketinggian yang sangat tinggi, dan sering kali tidak terdeteksi oleh radar cuaca. Clear air turbulence (CAT) biasanya terjadi di dekat jet stream atau di perbatasan antara massa udara dengan kecepatan yang sangat berbeda.
Meskipun pesawat dapat mengalami guncangan hebat saat melewati area turbulensi, pilot memiliki teknik untuk mengurangi dampaknya, seperti mengubah ketinggian atau arah penerbangan.