Gorontalo, mimoza.tv – Al-Zahrawi, atau yang juga dikenal sebagai Abulcasis, merupakan seorang dokter, ahli bedah, dan ilmuwan asal Andalusia (sekarang Spanyol) yang hidup pada Zaman Keemasan Islam. Ia dijuluki sebagai “Bapak Bedah Modern” berkat kontribusi besarnya dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya dalam bidang bedah.
Kontribusi Besar dalam Dunia Kedokteran
Al-Zahrawi dikenal sebagai penulis Kitab Al-Tasrif, sebuah ensiklopedia medis berisi 30 jilid yang mencakup berbagai bidang kedokteran, termasuk pembedahan, farmasi, dan perawatan penyakit. Salah satu bagian terpenting dari buku ini adalah jilid terakhir, yang membahas berbagai teknik bedah dan ilustrasi lebih dari 200 instrumen bedah yang ia ciptakan.
Di antara alat bedah yang dirancangnya, beberapa masih digunakan hingga kini, seperti pisau bedah (scalpel), gunting operasi, tang pencabut gigi, serta alat kauterisasi untuk menghentikan pendarahan. Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggunaan benang jahit dari usus hewan (catgut), yang dapat diserap oleh tubuh, sebuah inovasi yang menjadi standar dalam dunia bedah modern.
Selain itu, ia turut berkontribusi dalam bidang kedokteran gigi dan bedah kosmetik, dengan metode pencabutan gigi yang lebih minim rasa sakit serta pembuatan gigi palsu dari tulang hewan dan logam. Ia juga mengembangkan teknik bedah untuk memperbaiki cacat wajah akibat luka atau penyakit.
Perjalanan Hidup dan Pengaruhnya di Dunia Barat
Al-Zahrawi lahir di Madinat al-Zahra, sebuah kota di dekat Córdoba yang saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Kekhalifahan Umayyah di Andalusia. Ia diduga mendapatkan pendidikan di lingkungan istana Córdoba, yang memiliki salah satu perpustakaan terbesar di dunia saat itu.
Sebagai dokter istana Khalifah Al-Hakam II, ia tidak hanya menangani kaum bangsawan, tetapi juga memberikan perawatan kepada masyarakat umum. Setelah wafat sekitar tahun 1013 M, karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh ilmuwan Eropa seperti Gerard of Cremona, sehingga ilmunya tersebar luas di dunia Barat.
Buku Al-Tasrif menjadi referensi utama di berbagai sekolah kedokteran Eropa selama berabad-abad, termasuk di Universitas Salerno dan Universitas Montpellier. Metode serta teknik bedah yang dikembangkannya masih digunakan hingga sekarang, menjadikannya salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah kedokteran.
Warisan yang Bertahan Berabad-Abad
Al-Zahrawi adalah inovator yang membawa revolusi dalam dunia bedah dan kedokteran. Warisan ilmiahnya tidak hanya memperkaya dunia medis Islam, tetapi juga membentuk dasar bagi kedokteran modern yang kita kenal saat ini. Namanya tetap dikenang sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah kedokteran dunia.
Penulis: Lukman.
(Dari berbagai sumber)