Gorontalo, mimoza.tv – Provinsi Gorontalo mengalami penurunan luas panen padi pada 2024, yang berdampak pada penurunan produksi beras. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengungkapkan bahwa luas panen padi sepanjang 2024 hanya mencapai 46,95 ribu hektare, turun sebesar 2,66 ribu hektare atau 5,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Akibatnya, produksi padi mengalami penurunan sebesar 16,57 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau 6,59 persen dari total produksi 2023.
“Realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 46,95 ribu hektare, mengalami penurunan dibandingkan 2023 yang mencapai 49,61 ribu hektare. Puncak panen padi pada 2024 juga mengalami pergeseran ke bulan September, dari sebelumnya terjadi pada Januari 2023,” ujar Mukhanif dalam konferensi pers di Ruang Vicon BPS Provinsi Gorontalo, Senin (3/3/2024).
Perubahan Pola Panen dan Dampaknya
Luas panen padi pada September 2024 mencapai 11,49 ribu hektare, lebih tinggi dibandingkan Januari 2023 yang hanya 9,44 ribu hektare. Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2025 tercatat sebesar 2,97 ribu hektare, dengan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan mencapai 20,34 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 23,31 ribu hektare, meningkat 27,66 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Namun, produksi padi Gorontalo sepanjang 2024 tetap mengalami penurunan signifikan, terutama pada Subround Januari−April dan Mei−Agustus. Produksi tertinggi tercatat pada September, yakni sebesar 63,34 ribu ton GKG, sedangkan produksi terendah terjadi pada Juli, hanya sekitar 3,33 ribu ton GKG.
Faktor Penyebab dan Dampak Penurunan Produksi
Mukhanif menjelaskan bahwa penurunan produksi padi di Gorontalo dipengaruhi oleh berkurangnya luas panen, terutama pada Subround Januari−April 2024 dan Mei−Agustus 2024. Beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kota Gorontalo mengalami penurunan produksi. Sebaliknya, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Gorontalo Utara justru mencatat kenaikan produksi.
Prediksi Panen 2025: Sinyal Pemulihan?
Meskipun produksi padi 2024 mengalami penurunan, prospek panen pada awal 2025 menunjukkan sinyal pemulihan. Produksi padi pada Januari 2025 diperkirakan mencapai 15,88 ribu ton GKG, dengan potensi produksi sepanjang Februari hingga April mencapai 102,99 ribu ton GKG. Total produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 118,86 ribu ton GKG, meningkat 33,29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Dengan fluktuasi produksi ini, para petani dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mengantisipasi pola panen yang berubah dan mempersiapkan strategi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Gorontalo pada tahun-tahun mendatang.
Penulis : Lukman.