Gorontalo, mimoza.tv – Polemik mengenai tidak adanya keterwakilan orang Gorontalo dalam jajaran direksi Bank SulutGo (BSG) tampaknya belum mereda. Meski pada Selasa (15/4) kemarin, Direktur Utama BSG, Revino Pepah bersama jajarannya telah menemui Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, persoalan itu justru memunculkan babak baru.
Usai pertemuan tersebut, Adhan mengungkap bahwa Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus Komaling (YSK), menyampaikan keinginan untuk bertemu dengannya. Permintaan itu, kata Adhan, disampaikan melalui DPP Partai Gerindra.
“Ada permintaan dari Gubernur Sulut lewat partai. Tadi dari partai sudah menghubungi saya, untuk memediasi agar Gubernur bisa bertemu dengan saya,” kata Adhan saat diwawancarai awak media.
Namun respons Adhan justru cukup mengejutkan. Wali Kota Gorontalo ini menanggapi permintaan tersebut dengan dingin dan penuh tanya.
“Kalau dia (YSK) tidak merasa bersalah, untuk apa ketemu dengan saya? Saya ini hanya Wali Kota Gorontalo, bukan Wali Kota Sulut. Kalau tidak ada yang salah, ya buat apa?” ujarnya, lugas.
Lebih jauh, Adhan kembali menyoroti hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) BSG yang menurutnya menyimpang dari semangat kebersamaan antar daerah pemegang saham.
“Maka dari itu saya minta Gubernur introspeksi. Gubernur itu bukan milik kelompok atau golongan tertentu, tapi milik semua masyarakat. Termasuk Gorontalo, yang juga punya saham di BSG. Jangan arogan. Sikap seperti itu hanya akan merugikan banyak pihak,” tegas Adhan.
Saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan memaafkan Gubernur YSK—yang dikenal sebagai purnawirawan jenderal bintang tiga TNI AD—Adhan menyebut soal memaafkan adalah hal biasa. Namun ia menekankan bahwa persoalan keikutsertaan Gorontalo di BSG adalah perkara serius.
“Soal maaf-memaafkan, itu urusan biasa. Tapi kalau sampai ada bujukan agar saya tidak menarik keikutsertaan Gorontalo dari BSG, itu lain cerita,” ucapnya menegaskan.
Adhan bahkan sebelumnya telah meminta agar Gubernur Sulut secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo atas hasil RUPS LB yang mengecewakan, di mana empat dari lima komisaris yang diganti adalah orang-orang dekat Gubernur Sulut.
“Gubernur Sulut harus minta maaf kepada rakyat Gorontalo,” tandasnya.
Diketahui, sejumlah pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo menyatakan kekecewaannya karena tak satupun perwakilan Gorontalo masuk dalam jajaran komisaris BSG. Mereka bahkan mengancam akan menarik seluruh dana yang selama ini disimpan di bank dengan slogan “Torang Pe Bank” tersebut.
Penulis: Lukman.