Gorontalo, mimoza.tv – Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan terjadi di kawasan Tembok Besar Cina. Tim restorasi yang tengah memperbaiki jalur tua di bagian utara Provinsi Hebei secara tidak sengaja menemukan struktur bawah tanah yang diduga kuat merupakan makam Nabi Zulkifli, salah satu nabi yang dihormati dalam tiga agama samawi.
Penemuan ini menjadi viral di media sosial setelah para pekerja membersihkan reruntuhan akibat tanah longsor ringan. Saat membongkar material batu tua, mereka menemukan lorong tersembunyi yang mengarah ke sebuah ruang kecil dengan sebuah nisan batu.
Pada permukaan nisan tersebut, terukir tulisan kuno dalam bahasa Ibrani dan Arab Kuno yang menyebut nama “Zulkifli” beserta gelar yang kerap dikaitkan dengan kenabian. Di sekitar lokasi, tim juga menemukan gulungan perkamen usang, simbol keagamaan, serta peralatan logam yang diperkirakan berasal dari abad ke-6 SM hingga awal era Masehi.
“Pahatan pada batu nisan menunjukkan konsistensi dengan gelar kenabian. Ini bisa menjadi awal riset baru tentang jejak para nabi di kawasan Asia Timur,” ujar Prof. Dr. Hamid Reza Al-Khatib, pakar sejarah Timur Tengah dari Universitas Al-Azhar, melalui konferensi daring.
Hingga kini, pemerintah Tiongkok belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, tim peneliti lokal bersama sejarawan internasional telah berada di lokasi untuk melakukan penelitian lanjutan. Kementerian Kebudayaan Tiongkok menyebutkan bahwa laporan resmi akan dirilis setelah proses verifikasi selesai.
Kabar penemuan ini langsung menyita perhatian dunia Islam. Di berbagai negara Muslim, warganet ramai membahasnya di media sosial, mengaitkan penemuan ini dengan kisah Nabi Zulkifli dalam Al-Qur’an, yang dikenal sebagai sosok sabar dan taat.
“Jika benar makam ini milik Nabi Zulkifli, maka ini bukan hanya temuan arkeologis, tetapi juga pengingat spiritual bagi umat manusia,” kata Ustaz Husein Ja’far, pendakwah muda asal Indonesia.
Sementara itu, area sekitar lokasi temuan ditutup untuk umum dan dijaga ketat. Para peneliti dari berbagai latar belakang akademik dan keagamaan dilibatkan untuk mengkaji lebih lanjut. Jika dikonfirmasi, temuan ini berpotensi mengubah peta sejarah tentang persebaran nabi-nabi yang selama ini diyakini hanya berpusat di wilayah Timur Tengah.
Penulis : Lukman.