Gorontalo, mimoza.tv – Suasana penuh haru dan khidmat menyelimuti halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gorontalo, Rabu (11/6/2025) pagi. Bukan karena kasus atau konferensi pers hukum, melainkan dimulainya pembangunan Masjid Adhyaksa Syaifulloh – rumah ibadah permanen hasil gotong royong para jaksa dan pegawai Kejari setempat.
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Kepala Kejari, Abvianto Syaifulloh, SH., MH., di atas lahan yang dulunya hanya berdiri sebuah musala sederhana. Kini, tempat ibadah itu akan naik kelas menjadi masjid representatif yang diharapkan menjadi pusat spiritualitas dan keteduhan di tengah dinamika penegakan hukum.
“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, ini adalah cerminan ruh kebersamaan dan ikhtiar rohani di lingkungan kejaksaan,” ungkap Abvianto dalam sambutannya.
Ia menekankan, pembangunan masjid tersebut sepenuhnya dibiayai dari dana sukarela internal pegawai Kejari. Tidak melibatkan APBN, tidak juga mengandalkan proposal bantuan ke luar. Semuanya murni dari kantong pribadi – sebuah langkah yang jarang terlihat di instansi vertikal.
“Alhamdulillah, kita awali masjid ini dengan semangat keikhlasan. Semoga kelak bukan hanya megah fisiknya, tapi juga ramai oleh jiwa-jiwa yang mencari kedamaian dan petunjuk Ilahi,” tambahnya.
Acara peletakan batu pertama yang berlangsung sederhana namun sarat makna itu turut dihadiri para pejabat struktural, staf kejaksaan, serta beberapa tokoh masyarakat. Momen ini juga dirangkaikan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dimulainya pembangunan.
Masjid yang akan diberi nama “Masjid Adhyaksa Syaifulloh” ini diharapkan menjadi titik temu antara urusan duniawi dan ukhrawi di tubuh Kejaksaan Negeri Kabupaten Gorontalo. Tak hanya sebagai tempat salat, tapi juga ruang pembinaan rohani dan penguatan integritas.
Dengan dimulainya pembangunan ini, Kejari Gorontalo memberi pesan kuat: bahwa kerja keras menegakkan hukum tidak pernah lepas dari pondasi nilai-nilai spiritual. (rls/luk)