Gorontalo, mimoza.tv – Dua desa di pesisir selatan Kabupaten Gorontalo menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini. Desa Biluhu Timur dan Kayubulan, yang berada di Kecamatan Batudaa Pantai, menjadi titik awal interaksi antara dunia kampus dengan dinamika masyarakat pesisir.
Selama beberapa bulan ke depan, para mahasiswa akan menjalankan berbagai program pengabdian yang dirancang untuk menjawab kebutuhan lokal, mulai dari edukasi lingkungan, pemetaan potensi desa, hingga penguatan kapasitas warga dalam pengelolaan sumber daya alam.


Kehadiran mereka tidak berjalan sendiri. Sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga unsur militer setempat turut terlibat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Kolaborasi itu memperlihatkan adanya kesadaran bersama bahwa pembangunan daerah tidak cukup hanya lewat kebijakan dari atas, tapi juga perlu sentuhan langsung di tingkat komunitas.
Di lapangan, aktivitas mahasiswa terlihat beragam. Sebagian terlibat dalam pelatihan pertanian organik, sebagian lain mendampingi kelompok pemuda desa untuk membuat peta digital wilayah dan penguatan identitas lokal. Ada pula yang merancang sistem informasi berbasis data untuk mendukung pelayanan publik di tingkat desa.
Program KKN ini menjadi ruang belajar lintas arah. Masyarakat menyampaikan harapan, mahasiswa menyerap pengalaman, dan semua pihak bertemu dalam semangat gotong royong. Meski berlangsung di daerah yang cukup jauh dari pusat kota, kegiatan ini membuka perspektif baru tentang bagaimana pembangunan bisa tumbuh dari pinggiran, tanpa harus menunggu dari pusat.
Gorontalo bukan kali pertama menjadi lokasi KKN UGM. Namun, pendekatan tahun ini terasa berbeda karena lebih membumi, menyasar desa-desa dengan karakter geografis dan sosial yang menantang, tapi juga menyimpan potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan. (rls/luk)