Gorontalo, mimoza.tv – Di balik riuh langkah kaki ribuan pelari di ajang AIR Fun Run 2025, ada panggung lain yang tak kalah menarik: UMKM Night.
Didesain sebagai ruang ekspresi dan promosi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi akselerator ekonomi lokal.
Ketua Panitia AIR Fun Run 2025, Rio Anwar Pala, menjelaskan bahwa integrasi event lari dan bazar UMKM bukan sekadar pelengkap.
“Ini bagian dari upaya mendorong ekonomi berbasis masyarakat, terutama di sektor jasa dan perdagangan yang memang menjadi karakter Kota Gorontalo,” jelas Rio.
Sebagai kota yang sebagian besar perputaran ekonominya digerakkan oleh sektor informal dan jasa, Gorontalo dinilai membutuhkan lebih banyak ruang kreatif untuk pelaku UMKM tampil dan berkembang. UMKM Night menjadi salah satu jawabannya.
“Kami ingin UMKM lokal tak hanya jadi penonton, tapi ikut ambil bagian dalam atmosfer besar seperti ini. Apalagi Wali Kota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, punya perhatian besar terhadap pemberdayaan sektor UMKM sebagai bagian dari visi dan misi pembangunan kota,” tambahnya.
Gratis, Tapi Selektif
Yang menarik, tidak ada pungutan biaya bagi pelaku UMKM yang ingin ambil bagian. Namun, panitia tetap menerapkan sistem seleksi. Hanya 50 slot disiapkan, dan pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman https://airfunrun.id/umkm-night/ atau melalui media sosial resmi AIR Fun Run di Instagram, Facebook, dan TikTok.
“Siapa cepat dia dapat, tapi tetap harus memenuhi syarat teknis yang kami tentukan. Karena kami ingin kualitas UMKM yang tampil juga layak dan siap diserbu pengunjung,” jelas Rio.
Dengan target lebih dari 3.000 peserta AIR Fun Run, lapak-lapak UMKM yang terpilih berpotensi meraup promosi dan transaksi yang tak sedikit. Tak hanya menjual produk, mereka juga punya kesempatan memperluas jaringan, sekaligus memperkuat identitas usahanya di tengah event publik berskala besar.
UMKM Night dijadwalkan berlangsung pada malam hari seusai kegiatan lari selesai, menciptakan suasana santai yang ideal untuk interaksi dan transaksi antara pengunjung dan pelaku usaha lokal. (rls/luk)