Gorontalo, mimoza.tv – Sebuah video berdurasi 34 detik menggemparkan publik Gorontalo. Dalam rekaman itu, oknum Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu, terekam menyebut akan “merampok uang negara” saat berbincang di dalam mobil bersama seorang perempuan.
Pernyataan itu dilontarkan Wahyudin sembari tertawa. Ia juga mengaku perjalanannya ke Makassar dibiayai dengan “uang negara”.
Potongan ucapan tersebut memicu kritik luas, lantaran dinilai melecehkan etika dan martabat seorang wakil rakyat.
Merespons kegaduhan yang meluas, Wahyudin menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dengan nada rendah hati, ia mengakui pernyataan tersebut murni kesalahan pribadi.
“Potongan video itu benar adanya, dan saya tidak menampik bahwa itu adalah murni kesalahan saya. Saya sadar ucapan itu jauh dari etika seorang pejabat publik. Untuk itu, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Gorontalo,” ujar Wahyudin, dikutip mimoza.tv dari Sharenews.id, Jumat (19/9/2025).
Legislator asal Daerah Pemilihan Boalemo–Pohuwato itu menegaskan dirinya siap menerima konsekuensi apapun atas ucapan yang sudah terlanjur mencoreng citra dirinya sebagai wakil rakyat.
“Saya siap menerima apapun konsekuensinya, karena memang ini kesalahan saya. Kejadian ini telah membuat gaduh di tengah masyarakat, dan dari hati yang paling dalam saya tegaskan tidak ada maksud buruk dalam ucapan itu,” imbuhnya.
Tak hanya kepada publik, Wahyudin juga menyampaikan penyesalan kepada para pendukung serta keluarga besarnya.
“Atas kejadian ini, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, terutama kepada seluruh rakyat Gorontalo, pendukung, dan keluarga saya yang mungkin ikut merasakan malu maupun kecewa,” tambahnya.
Meski permintaan maaf telah disampaikan, publik kini menunggu langkah lanjutan dari internal PDIP maupun lembaga DPRD Provinsi Gorontalo. Sebab, ucapan seorang wakil rakyat bukan sekadar persoalan pribadi, tetapi menyangkut martabat lembaga yang seharusnya dihormati.
Penulis : Lukman.