Rabu, Oktober 22, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Ruang Publik, Trotoar, dan Anak Muda Kreatif: Menata Keadilan dari Pinggir Jalan

by Redaksi
Oktober 21, 2025
Reading Time: 4 mins read
53 2
A A
0
Trotoar di Jalan Nani Wartabone, eks Jalan Pandjaitan, Kota Gorontalo. Foto: Lukman/mimoza.tv

Trotoar di Jalan Nani Wartabone, eks Jalan Pandjaitan, Kota Gorontalo. Foto: Lukman/mimoza.tv

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh: Husin Ali – Antropolog

“Ruang publik bukan sekadar tempat kita melintas, tetapi ruang di mana kita belajar hidup berdampingan.”

1. Ruang yang Tak Sekadar Ruang

Trotoar, dalam pandangan hukum, adalah ruang pejalan kaki. Ia bagian dari fasilitas publik yang menjamin hak warga untuk bergerak dengan aman. Namun dalam pandangan antropologi, trotoar adalah ruang hidup— tempat interaksi sosial berlangsung, tempat budaya kota bernafas, dan tempat manusia bernegosiasi dengan lingkungannya.

Baca juga

Polemik Pemanfaatan Trotoar, Akademisi UNISAN: Hukum Harus Melayani Manusia, Bukan Sebaliknya

Kewenangan di Jalan Provinsi Tidak Membatalkan Fungsi Sosial Dijalur Trotoar

Di banyak kota di Indonesia, termasuk di Gorontalo, trotoar kini menjadi panggung kecil kehidupan.
Anak-anak muda kreatif hadir di sana: menjual kopi dengan konsep ramah lingkungan, memajang karya seni, bermain musik, atau menggelar bazar mikro berbasis komunitas.
Bagi sebagian orang, ini hanyalah bentuk ekonomi jalanan. Tapi bagi antropologi, ini adalah ekspresi kebudayaan urban baru— bukti bahwa ruang publik tidak mati.

“Kota yang hidup adalah kota yang memberi ruang bagi warganya untuk berimajinasi, bukan sekadar berjalan.”

2. Ketika Kreativitas Bertemu Aturan

Hukum memandang ruang publik sebagai aset negara yang harus diatur agar fungsinya tidak terganggu. Karena itu, muncul regulasi tentang penggunaan trotoar, izin usaha, dan pengendalian aktivitas di ruang terbuka.
Namun, di sisi lain, semangat anak muda kreatif sering tumbuh spontan. Mereka hadir bukan karena diundang, tetapi karena dorongan untuk menghidupkan ruang kosong menjadi ruang makna.

Inilah titik pertemuan antara hukum dan antropologi.
Hukum menjaga ketertiban; antropologi mengingatkan agar keteraturan tidak menghapuskan kemanusiaan.
Ketika dua pendekatan ini saling memahami, lahirlah kebijakan yang tidak sekadar menata ruang, tapi juga menata hubungan sosial.

“Menertibkan tidak berarti mematikan, dan memberi ruang tidak berarti kehilangan kendali.”

Kota yang ideal bukan yang steril dari manusia, melainkan yang mampu menyeimbangkan hak pejalan kaki, kebutuhan ekonomi kecil, dan aspirasi budaya warga.
Pemerintah daerah dapat menjadikan trotoar bukan sekadar jalur lewat, tetapi galeri publik terbuka, tempat ekspresi budaya dan ekonomi mikro berjalan berdampingan dengan tertib dan indah.

3. Masyarakat yang Kontradiktif: Sebuah Cermin

Sebagian warga mendukung aktivitas anak muda di trotoar karena melihatnya sebagai bentuk energi positif kota. Namun sebagian lain merasa terganggu, menganggapnya menghalangi kenyamanan publik.
Kedua pandangan ini sah — dan di sinilah kita perlu kebijaksanaan sosial.

Sebagai antropolog, saya percaya setiap kontradiksi sosial adalah tanda bahwa masyarakat sedang belajar menyesuaikan diri dengan perubahan.
Kita perlu merawat perbedaan pandangan dengan sikap menyejukkan, bukan dengan saling meniadakan.

“Ketika kita berhenti saling menilai dan mulai saling memahami, kota kita akan menjadi tempat yang lebih damai untuk tumbuh.”

Dialog antarwarga menjadi kunci: antara pedagang dan pengguna jalan, antara seniman dan aparat, antara pemerintah dan komunitas muda.
Di titik pertemuan itu, hukum bisa hadir sebagai jembatan pengertian, bukan palu pemisah.
Keadilan ruang publik harus dibangun bukan hanya dari pasal, tetapi dari empati.

4. Menata dari Pinggir Jalan

Sebagai ruang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, trotoar menyimpan potensi besar. Ia bisa menjadi simbol keadilan spasial jika ditata dengan kebijakan yang manusiawi.
Kita bisa bayangkan: trotoar yang bersih, aman, namun tetap hidup — dengan zona ekspresi seni, area dagang kecil, dan ruang pertemuan komunitas.

Pemerintah daerah dapat melibatkan komunitas kreatif dan akademisi antropologi untuk merancang pola pemanfaatan ruang publik berbasis budaya lokal.
Dengan begitu, kebijakan tidak hanya menertibkan, tapi juga memelihara kehangatan sosial dan kebanggaan warga terhadap kotanya.

“Menata ruang kota berarti menata relasi manusia di dalamnya.”

5. Penutup: Kota yang Dihidupkan Warganya

Kota yang indah bukan yang paling rapi, tetapi yang paling manusiawi.
Trotoar bukan hanya untuk kaki, tetapi juga untuk mimpi.
Anak muda kreatif di ruang publik adalah simbol harapan — bahwa di tengah keterbatasan, masih ada semangat untuk mencipta, berbagi, dan memberi warna pada kehidupan kota.

Masyarakat yang kontradiktif tidak perlu disalahkan; mereka hanya perlu dijembatani.
Karena sejatinya, kita semua menginginkan hal yang sama: kota yang tertib, adil, dan hangat bagi semua.

“Kota yang baik tidak diukur dari panjang jalan yang dibangun, tetapi dari seberapa besar hati warganya dalam berbagi ruang.”


Tentang Penulis:
Husin Ali adalah seorang antropolog yang menaruh perhatian pada kajian ruang publik, budaya kreatif perkotaan, dan interaksi sosial antara kebijakan dan kehidupan warga.


Berita Terkait

Oplus_131072

Polemik Pemanfaatan Trotoar, Akademisi UNISAN: Hukum Harus Melayani Manusia, Bukan Sebaliknya

Oktober 21, 2025

Kewenangan di Jalan Provinsi Tidak Membatalkan Fungsi Sosial Dijalur Trotoar

Oktober 20, 2025
Kepala OJK Provinsi SulutGo, Robert H.P. Sianipar (kemeja corak biru) saat menghadiri kegiatan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pola Kemitraan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Skim Ekosistem Ternak Sapi bersama Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan PT Bank SulutGo, Kamis (16/10/2025).

KUR Bohusami Ba Ternak: OJK dan BSG Bangun Ekosistem Pembiayaan Sapi Potong di Gorontalo

Oktober 20, 2025

Praktisi Hukum Nilai APHTN-HAN Gorontalo Keliru Pahami Fungsi Sosial Trotoar

dr. Irawan Huntoyungo Terpilih Nahkodai IKA SPENDUGO 2025–2029

Jelang HUT ke-14, DPW NasDem Gorontalo Gelar Donor Darah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version