Gorontalo, mimoza.tv — Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ichsan (UNISAN) Gorontalo mulai melakukan tahap finishing pemasangan alat penangkap dan pengusir hama padi berbasis tenaga surya di Desa Posso, Kecamatan Kwandang, Sabtu (22/11/2025).
Program ini didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun 2025, dan menggandeng Kelompok Tani Huyula sebagai mitra lapangan.
Ketua Tim PKM, Frengki Eka Putra Surusa, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kondisi persawahan di Desa Posso yang luas namun mengalami penurunan hasil panen.
“Kami menemukan bahwa gangguan utama datang dari burung pada siang hari dan serangan serangga putih pada malam hari. Dari situ kami bersama mitra mencari solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Hasil diskusi tim bersama petani kemudian melahirkan inovasi alat berbasis panel surya. Perangkat ini dilengkapi sensor dengan radius lima meter.
“Begitu burung masuk ke area sensor, alat otomatis mengeluarkan bunyi dengan intensitas tertentu sehingga burung menjauh tanpa merusak tanaman,” kata Frengki.
Pada malam hari, alat memanfaatkan energi yang tersimpan pada panel surya untuk menyalakan lampu yang menarik kedatangan serangga putih. Di bawahnya disediakan wadah air berisi cairan tertentu yang membuat serangga tersebut jatuh dan terperangkap.
Anggota tim, Jupri, menambahkan bahwa instalasi awal terdiri dari tiga unit alat yang dipasang di titik berbeda.
“Tadi malam seluruh alat sudah kami pasang. Jarak antarunit dibuat agar dapat mencakup beberapa petak sawah sekaligus,” jelasnya.
Ia berharap teknologi sederhana namun efektif ini dapat menarik dukungan pemerintah daerah.
“Kalau ada support, alat bisa ditambah. Modernisasi seperti ini bisa menjadi langkah cerdas untuk mendorong swasembada pangan di Gorontalo Utara,” tambah Jupri.
Selain Frengki dan Jupri, tim PKM UNISAN juga beranggotakan Irmawati. Kolaborasi dengan kelompok tani menjadi syarat penting dalam program PKM karena mitra harus berasal dari unsur masyarakat, bukan pemerintah desa.
Dengan pemasangan alat ini, para petani di Desa Posso kini memiliki harapan baru untuk menekan serangan hama tanpa cara-cara tradisional yang kian kurang efektif, sekaligus memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung produktivitas pertanian daerah. (rls/luk).



