Kota Gorontalo, mimoza.tv – Hardi Saleh Hemeto dipilih menjadi bakal calon wakil wali kota untuk menampingi Adhan Dambea dalam pertarungan Pilwako 2018 mendatang, pasca pengunduran diri Charles Budi Doku, Selasa siang. Bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Adhan Dambea dan Hardi Saleh Hemeto rencananya akan mendaftarkan diri di KPU Kota Gorontalo, pada hari terakhir pendaftaran Rabu 10 Januari 2018 besok.
Pasca mundurnya Charles Budi Doku dari pencalonan wakil wali kota pada Pilwako 2018, nama Hardi Saleh Hemeto resmi menjadi pengganti posisi CBD mendampingi Adhan Dambea.
Bakal calon wali kota Adhan Dambea mengatakan, keputusan memilih Hardi Saleh Hemeto sebagai bakal calon wakil wali kota menggantinkan CBD, sudah merupakan keputusan final dan kesepakatan antara semua pihak, baik dirinya, Charles Budi Doku serta koalisi partai yang mengusung mereka di Pilwako nanti.
“Menurut saya, Hardi Hemeto sudah memiliki pengalaman mengikuti pertarungan pemilihan kepala daerah di Pilbup Gorontalo Utara kemarin. Hal itu sudah menjadi modal bagi dia (Hardi), untuk bertarung bersama saya pada Pilwako nanti,” kata Adhan Dambea, dalam jumpa pers yang di gelar di salah satu rumah makan di Kota Gorontalo, Selasa (9/1/2018).
Sementara itu, bakal calon wakil wali kota Hardi Saleh Hemeto mengatakan, majunya ia untuk bertarung di pemilihan wali kota dan wakil wali kota ini menjadi tantangan bersar baginya. “Awalnya saya berencana untuk maju di Pilbup Gorontalo Utara, namun ketika tawaran dari Pak Adhan ini datang kepada saya, menurut saya ini merupakan tantangan. Kebetulan saya juga sudah lama bersama Pak Adhan, banyak belajar dari beliau,” kata Hardi.
Bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Adhan Dambea dan Hardi Saleh Hemeto rencananya akan mendaftarkan diri di KPU Kota gorontalo pada hari terakhir pendaftaran, Rabu 10 januari 2018 besok. Bakal pasangan calon ini diusung dan didukung oleh empat partai politik yakni Hanura, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra serta Partai Nasional Demokrat. (fzl)
Foto : Istimewa (Arlank Pakaya)