Boalemo, mimoza.tv – Petani yang ada di Kabupaten Boalemo mengeluhkan hasil panen dari bibit jagung yang diserahkan pemerintah. Pasalnya, hasil dari produktifitas jagung tersebut terbilang buruk, dan hanya merugikan petani. Hal ini mereka sampaikan melalui video yang disebar melalui akun Facebook oleh salah seorang warga.
Melalui rekaman video amatir yang diposting melalui akun media sosial Facebook, terlihat seorang petani mengungkapkan uneg-uneg dan kritikannya terhadap hasil jagung, yang merupakan bantuan dari Pemerintah kabupaten Boalemo.
Para petani yang ada dalam video berdurasi 4 menit 15 detik tersebut, belakangan diketahui merupakan warga Desa Mohungo, mengeluhkan hasil panen jagung mereka yang rusak, bahkan dianggap hanya merugikan para petani.
Dimana dalam video tersebut disebutkan, jagung yang mereka tanam merupakan hasil dari bantuan bibit yang diserahkan pemerintah daerah Kabupaten Boalemo. “Kami bersyukur dengan adanya bantuan bibit dari pemerinta, namun yang jadi permasalahan adalah kwalitas bibit jagung yang diberikan. Yang menurut beberapa petani yang sudah panen, kwalitasnya buruk,” kata salah satu petani yang biasa disapa Pak Guru.
Menurutnya, akibat dari hasil panen yang kwalitasnya buruk tersebut akhirnya berimbas ke harga jual di pasaran yang turun, dan dianggap merugikan petani.
Sementra itu, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengeluhan masyarakat, terkait hasil jagung yang dihasilkan dari bibit bantuan mereka. “Dimana ada banyak hasil panen yang gagal. Olehnya itu, untuk menindaklanjutinya pihak Dinas Pertanian telah mengusulkan untuk menghentikan distribusi beberapa jenis bibit jagung, yang dijadikan bantuan dari pemerintah pusat,” kata Andriyadi, kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo.
Selain itu, pihak dinas juga sangat mengharapkan kepada masyarakat agar dapat langsung mengadukan ke pihak Dinas Pertanian jika ada kesalahan dalam pemberian bantuan.
Penyaluran bantuan bibit jagung kepada petani sendiri dilakukan sejak beberapa bulan terakhir, pasca pemerintahan baru Darwis Moridu dan Anas Yusuf. Dimana program ini merupakan salah satu program unggulan pemerintahan DAMAI, yang akan mereka bawa hingga akhir masa jabatan pada tahun 2022 mendatang. (smt)