Lima Pengungsi Dari Palu Berstatus Pelajar mulai Sekolah Di Gorontalo
Gorontalo.tv – Rahmat Mozi saat ini sudah bisa kembali mengenyam mata pelajaran. Meski hanya bersifat sementara, dirinya bersyukur tidak ketinggalan mata pelajaran.
Rahmat bersama empat rekannya yang menjadi korban bencana alam di Palu, saat ini mengikuti proses belajar di SMA Negeri 3 Gorontalo. Kepada wartawan mimoza.tv dirinya mengaku datang bersekolah di Gorontalo agar bisa mengejar pelajaran yang tertinggal pasca gempa, tsunami dan likuifaksi.
“Sekolah kami di Palu rusak parah, sehingga tidak mungkin digunakan untuk proses belajar mengajar. Dengan adanya kebijakan dari Pemerintah Gorontalo, kami bersyukur bisa mengejar ketertinggalan mata pelajaran,” tutur Rahmat.
Dirinya pun mengungkapkan terima kasih kepada Pemerinta Gorontalo, Dinas Pendidikan, serta pihak sekolah tempat dia belajar saat ini.
Diwawancarai terpisah, Sarjan Kase, selaku Wakil Kepala Sekolah SMA 3 mengungkapkan, seluruh SMA yang ada di Gorontalo agar dapat memnerikan kesempatan kepada semua pengungsi korban bencana alam di Palu, Donggala, Sigi, Sulawesi Tengah untuk bersekolah. Tak hanya itu saja, bahkan Gubernur juga menginstruksikan, aga para siswa ini digratiskan dari semua biaya.
“Ini merupakan instruksi dari pak Gubernur Gorontalo. Bahkan untuk mereka para korban bencana alam ini diberikan bantuan mulai dari seragam, buku dan tas sekolah, hingga sepatu,” kata Sarjan.
Kata dia, para siswa korban bencana ala mini cukup dengan melapor dan sudah bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Dirinya juga menjelaskan, untuk masalah sampai kapan siswa korban bencana ini mengikuti proses belajar di SMA 3, Sarjan mengatakan belum ada informasi sampai kapan.
“Soal sampai kapan mereka belajar disini, kita belum tau, kita hanya dimintakan untuk memfasilitasi agar anak-anak ini bisa belajar,” pungkasnya.