Gorontalo, mimoza.tv – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menerima secara langsung mahasiswa Politeknik Kesehatan (Politekes) Kemenkes Gorontalo, yang akan melaksanakan praktek lapangan praktek belajar lapangan mata kuliah keeperawatan keluarga,komunitas I,dan perencanaan program gizi(PPG).mahasiswa ini berasal dari jurusan keperawatan,kebidanan dan gizi.
Turut hadir mendampingi Bupati Nelson, Saat menerima mahasiswa di Kantor Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat, Selasa (13/11/2018), Asisten I Drs.Selmin Papeo, sejumlah Pimpinan OPD, Camat serta para Kepala Desa se Kecamatan Limboto Barat.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan,kehadiran mahasiswa ini akan membantu pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam pendataan.disamping itu,mahasiswa ini akan mendorong masyarakat Kabupaten Gorontalo menjadi sehat.
“Mereka akan melihat kasus-kasus sesuai tugas mereka, seperti kasus gizi buruk, kasus stunting, kasus ibu hamil, kasus penyakit dan sebagainya. Sehingga ini akan membantu para Kepala Desa dan puskesmas,” Ujar Nelson ditemui usai kegiatan itu.
Nelson menambahkan,penerimaaan mahasiswa yang mengabdi di Kabupaten Gorontalo ini terus dilakukan. Bukan hanya dari Provinsi Gorontalo, bahkan luar Gorontalo pun Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus Welcome.
“Semua ini demi pengabdian kepada masyarakat. Jadi mereka datang kita senang, kita bangga, karena mereka akan membantu apa yang dilakukan di kecamatan terutama di desa,” Ujar Nelson
Sementara itu, Direktur Politekes Dr.Heny Panai menambahkan, kehadiran mahasiswa praktek lapangan ini akan tersebar di 10 desa di kecamatan Limboto Barat. Tujuannya agar mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data sebagai dasar untuk merencanakan suatu program intervensi serta mencegah dan meningkatkan kesehatan keluarga dan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan melalui pendekatan individu dan keluarga sebagai sasaran dengan mengacu pada peran bidan dikomunitas.
“Untuk pelaksanaan PPG, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan pengumpulan data atau luasnya masalah gizi dan kesehatan, sebagai dasar untuk merencanakan suatu program intervensi gizi skala mikro dan kesehatan masyarakat,” tandas Heny.(luk)