Jakarta, mimoza.tv – Ruang digital Indonesia kembali bersiap menghadapi tantangan baru. Di tengah derasnya arus disrupsi teknologi dan dominasi platform asing, Generasi Digital Indonesia (GRADASI) mengukuhkan kepengurusan nasional periode 2025–2030. Pelantikan digelar di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, dan disaksikan oleh perwakilan kementerian, lembaga negara, serta sejumlah mitra strategis dari berbagai penjuru tanah air.
Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang juga Ketua Dewan Pembina GRADASI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, yang menegaskan komitmen parlemen untuk mendukung penguatan literasi digital dan kedaulatan ruang digital nasional.
“Kita tidak bisa lagi membiarkan ruang digital Indonesia sepenuhnya dikendalikan oleh algoritma global. Literasi digital harus ditanamkan sejak dini. GRADASI kami harapkan menjadi mitra kritis dan produktif pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berdaulat,” ujar Dave di hadapan para hadirin.
Upi Asmaradhana Resmi Nakhodai GRADASI
Kepemimpinan GRADASI kini berada di tangan Upi Asmaradhana, yang resmi dilantik sebagai Ketua Umum menggantikan Muhammad Sidik K Tomsio. Upi sebelumnya terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional II GRADASI yang digelar di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, pada Desember 2024 lalu.
Dalam kepengurusan baru ini, Upi didampingi oleh Junaidi (Lampung) sebagai Sekretaris Jenderal, dan Yunita SE (Jawa Barat) sebagai Bendahara Umum. Komposisi pengurus nasional kali ini terbilang kuat: terdiri dari enam Wakil Ketua Umum, tujuh Koordinator Wilayah, 18 Departemen tematik, serta Direktur Eksekutif Poppy Zeidra yang berkantor di Jakarta. Total 117 pengurus resmi dilantik.
Upi menyampaikan bahwa GRADASI tak sekadar organisasi masyarakat, tapi motor penggerak yang bertekad menjadikan Indonesia lebih tangguh di ranah digital.
“GRADASI tidak hadir hanya untuk pelatihan dan kampanye digital. Kami siap menjadi stakeholder utama dalam melahirkan regulasi yang melindungi hak digital warga negara. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pasar, kita harus menjadi produsen solusi digital,“ tegasnya.
Dukungan Komisi I DPR: GRADASI Bisa Masuk dalam Revisi UU Penyiaran
Dave Laksono menyebut, GRADASI berpeluang besar mengambil peran aktif dalam pembentukan regulasi strategis. Terutama dalam pembahasan revisi Undang-Undang Penyiaran yang saat ini tengah digodok Komisi I DPR RI.
“Penyiaran hari ini bukan lagi urusan TV konvensional semata. Ia sudah merambah ke OTT dan berbagai platform digital. Di sinilah GRADASI sangat relevan, sebagai mitra sipil yang memahami dinamika digital dari akar rumput,” tegas Dave.
Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat sipil dalam penyusunan regulasi sangat penting agar kebijakan tidak elitis dan lebih berpihak pada kepentingan rakyat.
Upaya Nyata Tangkal Disinformasi dan Ujaran Kebencian
Melalui Dewan Pakar dan Dewan Pengarah yang berisi akademisi, pegiat media, dan tokoh literasi digital seperti Damar Juniarto, GRADASI kini tengah merancang naskah akademik dan kerangka regulasi strategis. Tujuannya: memperkuat tata kelola ruang digital nasional dan menekan dampak buruk seperti disinformasi, ujaran kebencian, serta manipulasi data.
“Ini adalah kontribusi nyata agar ruang digital Indonesia menjadi ruang yang aman, sehat, dan produktif,” ujar Upi yang juga dikenal sebagai pendiri KGI Network dan pengurus di berbagai organisasi media nasional, termasuk AMSI dan Dewan Pers.
Tentang GRADASI
GRADASI merupakan organisasi kemasyarakatan berbadan hukum yang didirikan sejak 2016 di Yogyakarta. Kini, GRADASI telah hadir di 38 provinsi dan menjadi salah satu jejaring penggerak literasi digital terbesar di Indonesia. Organisasi ini dikenal konsisten melakukan pelatihan, advokasi digital, dan penguatan kapasitas komunitas di berbagai daerah.
Dengan kepengurusan baru dan dukungan lintas sektor, GRADASI menegaskan dirinya bukan sekadar pelengkap wacana digital, tapi sebagai penggerak utama transformasi bangsa di era konektivitas tinggi.
“Kedaulatan digital bukan pilihan, tapi keharusan. Dan GRADASI ada di garda depan perjuangan ini.”
— Dave Laksono, Ketua Dewan Pembina GRADASI. (rls/luk)