Gorontalo, mimoza.tv – Data di Dinas Kehutanan, Pertambangan dan ESDM Provinsi Gorontalo mencatat, jumlah rata-rata produksi sampah perkotaan di Indonesia, termasuk Provinsi Gorontalo adalah 0,8 kilogram per kapita per hari. Pada tahun 2015 angka itu meningkat menjadi 1 kilogram per kapita per hari, dan tahun 2020 diperkirakan akan menjadi 2,1 kilogram per kapita per hari.
Sampah yang mampu dikelola angkut ke Tempat Pembuangan Akhir baru mencapai 42 persen. Sisanya ada yang dibuang ke sungai, saluran air,dibakar, ditimbun, dan dibuat pupuk.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemgelolaan sampah, menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan.
Berikut potret sampah di beberapa tempat yang diabadikan oleh wartawan mimoza.tv.
Sampah yang mencemari salah satu sungai di Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila. Foto: Lukman Polimengo. Salah seorang petugas kebersihan tengah mengeluarkan sampah yang menumpuk di saluran air, Desa Toto Utara. Foto: Lukman Polimengo Aneka sampah di Tempat Pelelangan Ikan Kota Gorontalo. Foto: Lukman Polimengo. Akibat di buang sembarangan, saat air sungai meluap ke area persawahan, sampah juga ikut terbawa. Foto: Lukman Polimengo. Aneka sampah plastik yang menutupi sebagian sungai kecil di Kecamatan Tilongkabila. Foto: Lukman Polimengo. Aneka sampah di Pelelangan Ikan Kota Gorontalo. Foto: Lukman Polimengo Masih banyak masyarakat yang sering membuang sampah di sungai, masih menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Foto: Lukman Polimengo