Gorontalo, mimoza.tv – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Daerah dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggelar Gebyar UMKM Gorontalo 2025 di Gedung Bele li Mbui, Kota Gorontalo, Sabtu (26/4/2025). Kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkuat kualitas dan daya saing pelaku UMKM di tengah tantangan global.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Bambang Satya Permana, dalam sambutannya mengatakan, meski perekonomian global terguncang akibat perang dagang, UMKM tetap menjadi sektor yang tangguh.
“Sejarah membuktikan, saat krisis ekonomi 1998 dan pandemi COVID-19, UMKM tetap mampu bertahan. Karena itu, BI berkomitmen terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh mitra di Gorontalo untuk memperkuat sektor ini,” ujar Bambang.
Ia menuturkan, sejak awal tahun 2025, BI Gorontalo telah menggelar rangkaian kegiatan mulai dari gebyar kurasi UMKM, capacity building, hingga pelatihan digitalisasi untuk pelaku usaha.
Bambang juga mengungkapkan bahwa UMKM binaan BI akan diklasifikasikan dalam empat kategori untuk mendukung pengembangan lebih terarah, termasuk mendorong ekspor produk unggulan seperti kain karawo ke Malaysia, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Turki, serta teh daun sirsak ke Taiwan, dan olahan pangan berbasis jagung.
“Gebyar UMKM 2025 ini sekaligus menjadi kick off menuju Gorontalo Art and Festival yang akan digelar September nanti,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan Gebyar UMKM berlangsung selama tiga hari, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini (21 April) dan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei). Event ini juga dimeriahkan dengan lomba fashion show kebaya Karawo, lomba tari kreasi, festival akustik antar SMA/SMK, serta pemilihan Duta UMKM Gorontalo yang diharapkan dapat mempromosikan produk lokal di tingkat nasional melalui media sosial.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, yang turut hadir, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung penguatan UMKM. Ia menyebutkan, Pemprov bersama DPRD akan mengalokasikan dana melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau efektivitas bantuan modal usaha yang telah disalurkan.
“Kami ingin memastikan bahwa bantuan modal benar-benar bermanfaat dan pelaku UMKM bisa naik kelas. Jangan hanya semangat di awal, tapi harus terus bertahan dan berkembang,” kata Gusnar.
Ia berharap, ke depan kualitas UMKM Gorontalo semakin meningkat dan mampu bersaing, baik di pasar nasional maupun internasional.
Penulis: Lukman.