Kamis, Mei 22, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Hadir di Adikarya Wastra Nusantara 2024, Gobel: Pemerintah Harus Lebih Fokus Lindungi Industri Kain Nasional

by Lukman Polimengo
Mei 15, 2024
Reading Time: 2 mins read
115 7
A A
0
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, saat meninjau pameran kain tradisional Indonesia Adikarya Wastra Nusantara 2024 di Jakarta, Rabu (15-5-2024). Foto : Stafsus Wakil Ketua DPR RI Bid. Korinbang.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, saat meninjau pameran kain tradisional Indonesia Adikarya Wastra Nusantara 2024 di Jakarta, Rabu (15-5-2024). Foto : Stafsus Wakil Ketua DPR RI Bid. Korinbang.

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Jakarta, mimoza.tv  – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, meminta pemerintah untuk lebih fokus melindungi industri kain nasional Indonesia seperti batik, tenun, sulam, songket, dan karawo dari serbuan kain tekstil bermotif kain tradisional Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan pameran kain tradisional Indonesia Adikarya Wastra Nusantara 2024 di Jakarta, Rabu (15-5-2024).

“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Parekraf, harus bertindak nyata untuk melindunginya. Jangan hanya dilihat dari sisi bisnisnya saja, tapi ini adalah menyangkut budaya dan ketahanan NKRI,” katanya,

Pameran dan ajang kompetisi yang ke-14 ini dihadiri para tokoh pegiat kain tradisional Indonesia. Dalam acara itu hadir Helga Kumontoy selaku ketua panitia, Djojo Gozali selaku ketua Adiwastra Nusantara, dan para perintis Adiwastra Nusantara seperti Adiati Arifin M Siregar dan Edith Ratna. Hadir pula mantan Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom, mantan Menteri Perdagangan Rahardi Ramelan, dan aktris Christine Hakim. Kegiatan ini diikuti peserta dari seluruh Indonesia dengan menampilkan produk-produk unggulannya.

Baca juga

Dapat Dukungan Rachmat Gobel, Universitas Gorontalo Menuju Kampus Modern Bertaraf Internasional

Awali Tahun 2025 Dengan Mempercantik Danau Perintis, Rumah Aspirasi RG Tanam 50 Pohon Tabebuya

Gobel mengatakan, saat ini Indonesia diserbu kain tekstil bermotif kain nasional dari luar negeri. Misalnya, jika batik dibuat dengan cara dicap, printing, dan tulis, maka kain tekstil bermotif batik murni hasil kerja mesin seperti kain tekstil pada umumnya. Demikian juga jika kain tenun dan songket dibuat dengan tangan, maka tiruannya murni kerja mesin. Wajar jika harganya lebih murah, karena tidak ada unsur seni sama sekali.

“Kain tradisional Indonesia merupakan produk budaya. Ekonomi yang berbasis budaya merupakan ekonomi yang unggul secara kompetitif maupun secara komparatif. Di dalamnya ada kualitas dan seni, juga ada nilai-nilai dan sejarah. Yang terpenting, itu adalah karya intelektual dari kearifan lokal warisan leluhur kita. Cara berpikir ini harus menjadi jiwa para penyelenggara negara kita,” katanya.

Lebih lanjut Gobel menekankan bahwa ekonomi berbasis budaya memiliki tiga dimensi. Pertama, industri berbasis budaya umumnya berskala UMKM. Kedua, kegiatan ekonomi berbasis budaya berada di desa. Ketiga, ekonomi berbasis budaya menggunakan bahan baku yang ada di dalam negeri, bahkan sebagian khas daerah tertentu saja. Khusus untuk poin ketiga ini, warna-warna kain tradisional umumnya khas di daerah tersebut karena kondisi air, kondisi tanaman yang menjadi bahan pewarna, maupun pola pencampuran bahan-bahannya.

“Jadi sangat khas sekali. Masa hal seperti ini kita biarkan dibunuh dengan impor,” katanya.

Atas dasar semua pertimbangan tersebut, kata Gobel, keselamatan ekonomi berbasis budaya, khususnya industri kain tradisional bisa menyangkut ketahanan nasional.

“Jadi jika bicara empat pilar bangsa dan negara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, jangan hanya di level kata-kata melalui pidato dan spanduk, tapi harus sampai di tingkat operasional dan praksis. Jangan cuma secara verbal berkata tentang Pancasila dan NKRI, tapi justru harus bertindak nyata dalam mempraktikannya di sektor industri dan ekonomi. Pancasila dan NKRI itu harus konkret di lapangan ekonomi dan perilaku sehari-hari, apalagi jika ia seorang pejabat negara. Jadi jangan cuma di lapangan politik saja. Bung Karno mengajarkan kesatuan politik dan ekonomi. Tidak terpisah-pisah,” tegasnya.

Di dalam ekonomi berbasis budaya, kata Gobel, ada bermacam hal yang harus dilindungi. Yaitu mulai dari perlindungan aspek ekonomi dan bisnis, aspek ketenagakerjaan, dan perlindungan terhadap masyarakat desa, juga menyangkut perlindungan terhadap budaya, adat istidadat, nilai-nilai, dan juga warisan intelektual masa lalu. Harus ada aturan yang melindungi industri berbasis budaya ini.

“Jika tidak ada perlindungan, jangan kaget jika suatu masa di depan, generasi penerus kita hanya mengenalnya di museum. Karena para seniman pengrajinnya sudah tidak ada lagi akibat karyanya tak ada yang membeli. Yang terparah adalah jika mereka menganggap kain batik itu produk asing karena semuanya dari impor. Jika ini terjadi yang salah adalah orang-orang yang hidup di masa sekarang ini, yang membiarkan kain tekstil bermotif kain tradisional membanjiri pasar kita,” tutup Gobel. (rls/luk)

Tags: Adikarya Wastra NusantaraGobelkain tradisionalRACHMAT GOBEL

Berita Terkait

Oplus_131072

Dapat Dukungan Rachmat Gobel, Universitas Gorontalo Menuju Kampus Modern Bertaraf Internasional

Maret 5, 2025
Kegiatan penanaman pohon Tabebuya yang digagas oleh Rumah Aspirasi Rachmat Gobel, di area Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango, Kamis (2/1/2025). Foto : Lukman/mimoza.tv.

Awali Tahun 2025 Dengan Mempercantik Danau Perintis, Rumah Aspirasi RG Tanam 50 Pohon Tabebuya

Januari 2, 2025
Foto bersama Rachmat Gobel, Christine Hakim, dan Rachmatiyah Deu.

Nonton Bareng Film “Bila Esok Ibu Tiada” Bersama Christine Hakim, Kakak Tia: Kejutan dari Kakak RG Untuk Gorontalo

Desember 23, 2024

36 Utusan Terbaik Kabupaten dan Kota Siap Unjuk Gigi di “Rise of Gorontalo”

Cerdas Cermat Tingkat SD Gorontalo: Bukti Perhatian Rachmat Gobel pada Pendidikan Dasar

Kampanye di Lemito, Gobel: Tonny-Marten Tim Terbaik untuk Membangun Gorontalo

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version