Gorontalo, mimoza.tv – Seperti kita ketahui bersama, Kuliah Kerja Nyata atau disingkat KKN merupakan kegiatan belajar berbentuk pelaksanaan implementasi ilmu dan teknologi yang di dapat oleh mahasiswa ke tengah masyarakat untuk kesejahteraan publik. KKN itu sendiri dapat dikonversi menjadi beberapa Satuan Kredit Semester (SKS) dan menjadi syarat kelulusan di perguruan tinggi.
Di Gorontalo, mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyelenggarakan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat yang bertemakan “Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pakan Ternak, di Desa Tontayuo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kab. Gorontalo
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri sekitar 35 warga setempat, termasuk juga dihadiri oleh kepala desa bersama aparatnya, para kepala dusun, Karang Taruna serta Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNG.
Pada kesempatan itu para mahasiswa KKN Tematik UNG menjelaskan bahwa sampah yang dimaksud untuk diolah menjadi pakan ternak itu berupa sampah organik yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya, seperti limba buah dan sayuran
Dalam sosialisasi itu para mahasiswa juga menerangkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam membuat pakan seperti wadah, wajan, spatulla, pisau, sendok, parutan. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu limbah kangkung, ubi kayu, garam, dan dedak jagung.
Kepada warga yang menjadi pesert sosialisasi itu para mahasiswa KKN juga mejelaskan soal masa kadaluarsa hasil pakan, yang hanya bisa bertahan selama 24 jam atau selama satu hari.
Mereka juga menjelaskan kegunaan atau manfaat dari hasil pakan tersebut ketika diberikan ke ternak. Manfaatnya antara lain; melancarkan pencernaan hewan, mengatasi stress saat hewan ternak saat dikandangkan, mengatasi cacingan pada hewan ternak, mempercepat pertumbuhan dan memperkuat tulang pada hewan ternak.
Dalam sambutanya, Koordinator Desa, Muhammad Fadlan menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa KKN, dengan harapan apa yang telah disampaikan itu dapat memberi manfaat kepada warga desa.
“Harapan kami ini dapat memberi manfaat. Dari sisi ekonomi, jika ini bisa dilakukan, maka masyarakat Desa Tontayuo bisa meminimalisir keuangannya untuk membeli pakan dengan cara mengolah sampah organik seperti sayuran dan buah atau bahan yang sering kita jumpai di dapur,” tutup Muhammad Fadlan.(rls/dul/luk)