Gorontalo, mimoza.tv – Provinsi Gorontalo mencatatkan deflasi bulan ke bulan (month to month/m-to-m) sebesar 1,68 persen pada Mei 2025. Angka ini menjadi yang terdalam sepanjang tahun berjalan dan turut menekan inflasi tahun kalender (year to date/y-to-d) menjadi 0,68 persen. Namun secara tahunan (year on year/y-on-y), inflasi Gorontalo tercatat masih 0,28 persen, menandakan tekanan harga tetap terkendali dibanding Mei 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukanif, menjelaskan bahwa deflasi ini utamanya didorong oleh turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,55 persen, dengan andil inflasi negatif sebesar -1,70 persen.
“Turunnya harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan komoditas hortikultura pasca momen Ramadan dan Idulfitri menjadi penyumbang utama deflasi Mei 2025,” terang Mukanif, saat memberikan keterangan resmi di Kantor BPS, Selasa (4/6/2025).
Selain itu, kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami deflasi sebesar 1,38 persen. Di sisi lain, hanya sedikit kelompok yang mengalami inflasi, seperti transportasi (0,13%), komunikasi dan jasa keuangan (0,40%), hingga rekreasi (0,32%), namun dampaknya terhadap keseluruhan inflasi tergolong kecil.
Secara tahunan (y-on-y), inflasi Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 0,28 persen. Kota Gorontalo sedikit lebih tinggi, yaitu 0,34 persen, sedangkan Kabupaten Gorontalo mencatat 0,23 persen. Inflasi tahunan ini ditopang oleh kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran, dengan penyumbang tertinggi berasal dari:
Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 5,06% (andil 0,37%)
Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 1,80% (andil 0,12%)
Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,19%
Kesehatan: 0,92%
Pakaian dan alas kaki: 0,73%
Sementara itu, tiga kelompok justru mengalami penurunan harga (deflasi y-on-y), antara lain:
Perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga: -3,82%
Makanan, minuman, dan tembakau: -0,54%
Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: -0,68%
“Inflasi tahunan kita relatif sangat rendah dibanding rata-rata nasional, menandakan kestabilan harga di Gorontalo cukup terjaga,” tambah Mukanif.
Grafik yang ditampilkan BPS menunjukkan tren inflasi tahunan yang terus melandai sejak awal tahun, dari 2,30% pada April menjadi hanya 0,28% di Mei. Capaian ini menjadi catatan penting bagi pengambil kebijakan, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Penulis: Lukman.