Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Pasca ambruknya Bendungan Pilohayanga, Kabupaten Gorontalo, nampaknya berdampak terhadap para petani yang ada di Kecamatan Telaga dan Kecamatan Telaga Biru. Akibatnya sekitar 1.045 hektar sawah yang ada di dua Kecamatan ini mengalami kekeringan, karena kesulitan mendapatkan air untuk mengairi area persawhan itu. Hal ini membuat sebagian petani mengalihkan area lahan sawah mereka, menjadi kebun yang ditanami cabai dan tomat.
Sudah hampir 2 bulan lamanya, sebagian petani sawah di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorotnalo ini belum bisa melakukan penanaman padi. Pasalnya mereka kesulitan mendapatkan air, untuk mengairi lahan persawahan mereka. Akibatnya, ribuan hektar sawah milik petani ini mengalami kekeringan, hingga belum bisa melakukan penanaman padi.
Namun demi meraih keuntungan, lahan pertanian yang sebelumnya sawah, dialihkan menjadi kebun yang ditanami cabai dan tomat, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Jika tidak, maka mereka akan terus mengalami kerugian.
Seperti yang disampaikan Arifin, salah satu petani, ia mengaku sudah sebagian petani yang menjadikan lahan sawah mereka menjadi kebun rempah, ini terjadi karena dampak kekeringan yang terjadi sejak musim panen kemarin yang hingga kini mereka belum juga bisa melakukan penanaman padi.
“Kalau cuman menunggu air mungkin ini sangat lama, sehingga kami terpaksa menanam cabai dan tomat, untuk mendapatkan penghasilan,” jawab Arifin singkat.
Arifin juga berharap, dengan adanya kerusakan bendungan Pilohayanga ini, kiranya mendapatkan keseriusan dari pemerintah, sehingga lahan pertanian mereka kambali bisa di airi. Pasalnya sejak kerusakan itu terjadi, maka lokasi mereka juga sangat sulit untuk mendapatkan air.
“Sehingga satu-satunya cara adalah memperbaiki kembali tanggul itu, supaya ada lagi air yang masuk ke wilayah kami,” ujar Arifin.
Kepala Dinas Pertanian Kabuapten Gorotnao, Rahmat Pomalingo, yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya keluhan kekeringan tersebut. Namun pihaknya akan segera menindak lanjuti kerusakan tanggul tersebut.
“Laporan ini sudah saya terima, olehnya pihak kami telah berkordinasi dengan pihak terkait, untuk mencarikan solusi adanya kekeringan tersebut,” kata Rahmat, Jumat (20/10/2017).
Rahmat juga berjanji, kerusakan bandungan tersebut secepatnya akan diperbaiki. Namun ia berharap kepada masyarakat, khususnya para petani agar dapat bersabar. “Begitu juga dengan para petani lainya, pasalnya pada musim panen kemarin, sebagian besar petani di Kabupaten Gorontalo mengalami kerugian,” singakt Rahmat. (fpr)