Gorontalo, mimoza.tv – Pagelaran Festival Karawo tahun 2016 berhasil masuk Museum Rekor Indonesia, setelah 1250 Pesulam Karawo menggelar sulam secara bersama-sama. Sulam Karawo bersama ini merupakan salah satu dari serangkaian acara yang ada di Festival Karawo 2016.
Sedikitnya 1250 pesulam dari sentra produksi dan UKM yang ada seluruh daerah di Gorontalo, terlibat dalam pemecahan Museum Rekor Indonesia, sebagai Penyelenggara menyulam karawo dengan peserta terbanyak, di Festival Karawo 2016, yang dilaksankan senin (10/10/2016) pagi, di depan Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo.
“Kegiatan ini unik, karena pengerjaan kain karawo sangat sulit dan hari ini 1250 pesulam bisa ikut terlibat dalam pemecahan rekor MURI tahun ini, setelah tahun lalu juga berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pengguna kain karawo terbanyak,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, di sela-sela acara.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Provinsi, untuk mempromosikan kain karawo, bukan hanya di tingkat Nasional tapi juga ke seluruh dunia,” lanjut Rusli.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, ida saidah mengatakan, “jika di tahun-tahun sebelumnya kita hanya mengundang 500 pesulam untuk melakukan demo mengerjakan karawo, di tahun ini dengan jumlah yang lebih besar lagi, hal ini juga untuk memberikan motivasi bagi seluruh pekerja seni karawo yang ada di Gorontalo, bahwa ini bukan sesuatu yang harus disembunyikan, tetapi harus dilestarikan.”
“Keterlibatan para pengrajin karawo di pemecahan rekor MURI ini menjadi motivasi, setidaknya memberikan harapan baru bagi mereka (pengrajin), dan menjadikan penyemangat untuk terus melestarikan karawo, serta menjadikannya komersil,” ucap Haris Hadju, Kepala Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo.
Ditahun ke 6 pegelaran Festival Karawo, mengangkat empat tema, yaitu Olele, Hiu Paus, Hutan Nantu dan Maleo.