Kota Gorontalo, mimoza.tv – Untuk mencari bibit-bibit atlit muda bulutangkis yang ada di Kota Gorontalo, Pemerintah Kota bekerjasama dengan Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Gorontalo menggelar turnamen bulutangkis Walikota Cup, yang juga dijadikan agenda kerja PBSI sebagai Sirkuit Daerah (Sirda) dalam menentukan peringkat para atlit.
Kegiatan yang digelar sejak 29 April dan resmi ditutup malam tadi (2/5/2017) oleh Walikota Gorontalo Marten Taha ini, diikuti 265 atlit yang berasal dari Kota dan Kabupaten yang ada di Sulawesi, seperti Poso, Palu, Wajo, Kotamobagu, Manado, Tomohon, Minahasa, dan Gorontalo. Mereka bermain di berbagai nomor pertandingan yang dilombakan, seperti Usia Dini (Putra/Putri), Anak (Putra/Putri), Pemula (Putra/Putri), Remaja (Putra/Putri), Taruna (Putra), Taruna Campuran, Ganda Dewasa, dan Ganda Veteran.
Ditemui usai penutupan, Marten Taha mengatakan turnamen ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, dalam rangka menjaring atlit muda berpotensi yang ada di Kota Gorontalo. “Turnamen ini dilaksankan untuk mencari bibit atlit muda yang berpotensi dan bisa dikembangkan. Khusus untuk Kota Gorontalo, setelah turnamen yang pertama kami laksanakan, kami mendatangkan pelatih dari luar daerah dalam Pelatihan Kota (Pelatkot), untuk membina para atlit ini agar lebih berprestasi,” kata Marten.
Menurut Marten, dengan adanya Pelatkot perkembangan bulutangkis di Kota Gorontalo mengalami peningkatan. “Dengan adanya Pelatkot perkembangan bulutangkis semakin meningkat. Karena banyak potensi yang tergali, baik mereka yang pernah tampil di O2SN maupun mereka yang pernah belajar di PPLP,” ujarnya.
Pemerintah Kota akan terus melaksanakan turnamen seperti ini, agar para atlit muda bisa terus menambah jam terbang dalam bertanding di turnamen. Rencananya di akhir tahun nanti Pemerintah Kota akan kembali menggelar turnamen yang lebih besar lagi.
Sementara itu, Ketua Pengprov PBSI Gorontalo, Eduart Wolok mengatakan, dengan adanya turnamen rutin yang akan dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun PBSI sendiri, akan memberikan gambaran bagi atlit muda yang ada di Gorontalo tentang atlit di luar seperti apa, sehingga terus memacu prestasi para atlit itu sendiri.
“Alhamdulillah dibanding tahun 2016, prestasi atlit Gorontalo sudah makin membaik dan meningkat. Ini terbukti dengan raihan prestasi di Sirkuit Nasional (Sirnas) yang sebelumnya belum pernah meraih juara, namun di tahun ini di salah satu Sirnas bisa mendapatkan Juara 3 untuk kategori Tunggal Remaja Putri,” ungkap Eduart.
Dalam artian, Eduart menambahkan, hal ini bisa menggambarkan apa yang dilakukan hari ini dan apa yang diprogramkan saat ini, bisa terus meningkatkan prestasi para atlit apabila semua ingin maju bersama.