Gorontalo, mimoza.tv – Sudah menjadi satu kebiasaan di kalangan masyarakat modern menggunakan headset dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sudah mengetahui bahaya menggunakan headset, kebutuhan akan perangkat pengeras suara tersebut sudah layaknya kebutuhan.
Bahaya headset dari mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi.
Bahaya Menggunakan Headset bagi Pendengaran
Mendengar musik menggunakan headset memang mengasyikan karena tidak akan mengganggu orang di sekitar Anda, namun di balik asyiknya menggunakan headset juga menyimpan bahaya bagi kesehatan. Apa saja bahayanya? Berikut bahaya headset yang perlu Anda waspadai:
- Kerusakan permanen pada telinga
Bahaya menggunakan headset yang pertama adalah merusak kemampuan pendengaran secara permanen. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.
- Kehilangan pendengaran di usia 20-an
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat memakai headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
- Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat memakai headset atau earphone ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetik ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
- Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat memengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila mendengarkan musik dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama.
Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya Anda harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebihah.
Bahaya headset dapat dihindari dengan mengenal tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau alat pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Selalu perhatikan apa yang Anda dengarkan. Bahaya headset, akibat memakai headset, efek memakai headset mengintai jika Anda menggunakan perangkat tersebut secara berlebihan.
- Infeksi telinga
Satu risiko yang terkait dengan penggunaan headset lebih banyak berkaitan dengan perawatan yang tepat daripada yang dilakukan pada mekanisme headset. Infeksi telinga kemungkinan terjadi di antara karyawan yang menggunakan headset di pusat panggilan (customer service) yang sibuk di mana karyawan mengenakan peralatan headset selama berjam-jam di hari kerja jika tidak dirawat dengan benar. Misalnya, bantalan telinga headset harus diganti setiap enam bulan dan dirawat setiap hari dengan pembersih untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri di antara pekerja.
- Radiasi
Menurut PC Magazine, semua ponsel dan headset Bluetooth memancarkanradiasi. Namun, PC Magazine menyatakan bahwa headset Bluetooth “memancarkan sejumlah kecil radiasi,” atau jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan ponsel. Dan sementara putusan dikeluarkan pada apakah jumlah kumulatif radiasi dari penggunaan khas ponsel dan headset nirkabel menyebabkan bahaya jangka panjang seperti kanker, paparan radiasi terhadap kepala telah dikaitkan dengan kanker, autisme, tumor otak dan kerontokan rambut.
Untuk mengatasi kekhawatiran tentang kemungkinan paparan radiasi, banyak produsen telah merilis headset bebas radiasi dan perangkat telepon lainnya.
- Cedera vokal
Penggunaan headset yang tidak benar dapat menyebabkan ketegangan vokal, terutama jika orang yang menggunakan headset berbicara sepanjang hari kerja, salah satunya seorang customer service. Jika headset memiliki mikrofon yang dapat disesuaikan, pastikan diposisikan sedemikian rupa sehingga dapat menangkap sinyal yang jelas dari suara tanpa harus bersusah payah berbicara.
Berbicara dengan tenang dan santai sepanjang hari dapat membantu mencegah cedera vokal. Jika headset hanya lubang suara dengan mikrofon yang terpasang, pastikan tingkat input dinaikkan cukup tinggi sehingga Anda tidak perlu memaksakan suara Anda.
- Kuman
Smarhphone pasti disertai headset, ini dapat menjadi salah satu tempat berkembang biaknya kuman di kantor Anda. Profesor Mikrobiologi Universitas Arizona, Charles Gerba melakukan penelitian di berbagai tempat di mana kuman berkumpul di lingkungan kerja dan menemukan ponsel dan headset jauh lebih banyak kuman daripada penyebab yang lebih jelas seperti kursi toilet.
Jadi, headset harus dibersihkan secara teratur dengan produk desinfektan untuk membantu mengurangi penumpukan penyakit yang menyebabkan kuman berkembang.
Bahaya Menggunakan Headset Menurut Penelitian
Berdasar penelitian, bahaya memakai headset selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Saat ini mungkin dampak dari bahaya headset belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an karena efek memakai headset. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain.
Bahaya memakai headset musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar. Penyebab gangguan pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? Sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan kerusakan otak akibat sering memakai headset.
Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia. Beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut. Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat memengaruhi ambang pendengaran, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Mencegah Kerusakan Pendengaran
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan menggunakan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta dan terminal bus, tanpa sadar Anda cenderung meningkatkan volume earphone lebih keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi bahaya earphone misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek memakai headset yang lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.