Gorontalo, mimoza.tv – Sejumlah pemuda/remaja dari utusanberbagai daerah di Indonesia berkumpul di Gorontalo sejak Senin, 17 Desember2019 hingga Rabu, 19 Desember 2018. Mereka berkumpul di Gorontalo dalam rangkaFestival Pemuda untuk Keadilan Sosial.
Festival Pemuda untuk Keadilan Sosial tersebut digelar di Pentadio Resort, Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Konferensi Tahunan Keadilan Sosial yang sebelumnya digelar di UniversitasMuhammadiyah Gorontalo yang diselenggarakan oleh The Indonesian Social Justice Network (ISJN).
Pemuda dari luar daerah yang turut berpartisipasi adalah dari perwakilan Banten, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat, sertatuan rumah Gorontalo yang diwakili oleh pemuda dari kabupaten dan kota.Sebelumnya, para pemuda dari Sumatera Selatan telah berpartisipasi pada saatKonferensi Tahunan Keadilan Sosial dengan memaparkan hasil penelitian merekadihadapan para dosen, aktivis, dan juga peneliti.
Menariknya, pada festival pemuda kali ini, utusan dari Kabupaten Gorontalo, yaitu Abdul Mutalib Pakaya, mendapat perhatian banyak orang. Pada saat pembukaan, siswa SMA Negeri 1 Limboto itu memaparkan tentang aksi yang ia lakukan dalam menyelamatkan Danau Limboto yang sedang kritis dihadapan bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo.
Abdul Mutalib Pakaya tercatat sebagai siswa yang aktif dalam organisasi. Di sekolah selain sebagai anggota Osis, ia adalah ketua Conveito English Club, anggota Menara Literasi, dan wakil ketua Pelajar Peduli Lingkungan. Abdul Mutalib Pakaya juga berpengalaman dalam beberapa kegiatan nasional, seperti Jumbara VIII, Pelajar Pelopor Peduli Keselamatan Lalu Lintas, Peningkatan Kapasitas Keselamatan Lalu Lintas, dan Words National Competition.
Saat ini, Abdul Mutalib Pakaya, sedang mempersiapkan diri untuk keberangkatannya ke Texas, Amerika Serikat. Pemuda kelahiran 8 Juni 2002 ini akan mewakili Gorontalo dalam program pertukaran pemuda.
“Alhamdulillah saya terpilih satu dari dua perwakilan Gorontalo yang akan ke Amerika. Saya akan tinggal selama satu tahun di sana,” ungkap Abdul Mutalib Pakaya.
Selain berprestasi, Abdul Mutalib Pakaya juga seorang yang kreatif. Saat ini, ia bersama dua temannya membentuk tim dan membuat robot dari plastik. Hasilnya, mereka akan pamerkan di Expo Surabaya, tahun depan.
“Sayangnya, saat ini saya belum bisa publish robot plastik ini. Karena masih dalam progres. Tahap penyelesaiannya masih sekitar 70 persen lagi,” ungkap Abdul Mutalib Pakaya, disela-sela kunjungan lapangan bersama peserta festival pemuda dari daerah lainnya di Pantai Olele.
Tentang ISJN
The Indonesian Social Justice Network (ISJN) merupakan perkumpulan 361 ilmuwan, aktivis pembangunan, peneliti, dosen dan pekerja kemanusiaan yang merupakan alumni universitas-universitas terbaik di dunia atas beasiswa penuh International Fellowship Program (IFP) yang didanai oleh The Ford Foundation. ISJN adalah satu dari sedikit lembaga yang mengkhususkan pergerakannya untuk memastikan keadilan sosial terwujud di negara ini serta berpendirian bahwa upaya untuk menegakkan keadilan sosial merupakan pergerakan kolaboratif yang terbangun bersama secara sadar dan terencana.