Gorontalo, mimoza.tv – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif menyampaikan, pada bulan Agustus 2022, Kota Gorontalo mengalami deflasi sebesar -0,53 persen, atau mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,97 pada Juli 2022 menjadi 111,38 pada Agustus 2022.
Mukhanif menyampaikan, deflasi di Kota Gorontalo itu disebabkan adanya penurunan indeks pada 4 kelompok pengeluaran, kenaikan pada 3 kelompok pengeluaran, serta 4 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -1,87 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,08 persen; dan kelompok transportasi sebesar -0,35 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,5 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,09 persen,” ucap Mukhanif melalui kanal YouTube BPS Provinsi Gorontalo.
Sementara, untuk laju inflasi tahun kalender Agustus 2022 sambung dia, sebesar 3,98 persen dan inflasi “year on year” (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 4,19 persen. Bahan Makanan pada Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar -2,90 persen .
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, dari 339 jenis barang dan jasa yang dipantau di Kota Goronto pada Agustus 2022, ada 59 jenis barang dan jasa menunjukan adanya kenaikan harga, 42 jenis diantaranya mengalami penurunan, sertaada 238 jenis barang dan jasa tidak mengalami perubahan harga.
Beberapa komoditas yang mengalami penuirunan itu kata dia seperti; ayam ras, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gemmbung, ikan banyar/ikan gembolo, ikan aso-aso, ikan asin belah, telur ayam ras, susu kental manis, bayam, kentang, kol pitih/kubis, tomat, alpukat, bawang merah, jeluk limau/limau, cabai merah, cabe rawit.
Sementara untuk beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya; tepung terigu, ayam hidup, ikan baronang, ikan ekor kuning, ikan laying, ikan malalugis, ikan sohiri, ikan mujair, ikan selar atau ikan tude, ikan tuna, ikan asin teri, ikan asin roa, susu bubuk untuk balita, kacang panjang, kangung, dan terong. Selain itu juga ada celana jeans wanita, celana dalam anak, cat kayu/besi, semen, bahan bakar rumah tangga, tariff listrik, kulkas, sepeda motor, pelumas/oli, solar, accu, ban dalam dan ban ban luar motor.
Pewarta : Lukman.