Gorontalo, mimoza.tv – Menutup rangkaian kegiatan Safari Kerja, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej bersama rombongan menyambangi Kantor Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo, Sabtu (14/5/2022).
Dalam kunjungan itu WamenKUM HAM meresmikan aplikasi dan layanan ivovasi yang digagas oleh jajaran Kanwi Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo, meresmikan ruang podcast dan Klinik Hukum dan HAM, serta memberikan penguatan kepada jajaran Kanwil Kemenkum HAM.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo Heni S. Hardoyo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Wamenkum HAM yang telah memberikan penguatan serta motivasi, dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan.
“Atas nama pimpinan dan jajaran Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo kami mengucapkan terima kasih. Apa yang disampaikan oleh Wamenkum HAM itu menunjukan adanya kesatuan bahasa dan tindakan dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan, serta motivasi untuk meraih predikat WBK dan WBBM,” ucap Heni.
Lebih lanjut kata mantan Kepala Biro Humas Hukum dan Kerjasama Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM ini menyampaikan, dalam meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) itu tidak hanya pada peningkatan kinerja dan pelayanan saja, melainkan juga melahirkan beragam inivasi.
Di jajaran Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo kata dia, saat ini telah menggagas 8 aplikasi dan layanan inovasi seperti: Matriks pemetaan Orang Asing atau disingkat MATOA, Website Informasi Keuangan Imigrasi Gorontalo atau WEBIKU, LIKE ILATO atau Layanan Izin Keimigrasian Secara Mobile, BAPAS ACTION, Si BAGO atau Sistim Informasi Bapas Gorontalo, LPKA atau LPKA Gorontalo, AILA L BOS atau Aplikasi Informasi Layanan Lapas Boalemo Smile, dan LINBIPAS atau Layanan Informasi Pembinaan PAS oleh Lapas Pohuwato.
Sementara itu Wamenkum HAM Edward Omar Sharif Hiariej dalam sambutannya juga mengucapkan banyak selamat kepada Kanwil Kemnekum HAM Provinsi Gorontalo, Bapas serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Gorontalo yang telah meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
“Artinya kondisi ini lebih baik dari daerah Sulawesi Utara. Karena Sulut sendiri dari 23 Satker, yang baru mendapat predikat WBK itu ada 5. Di Gorontalo dari 9 Satker, sudah ada 3 yang mendapat predikat WBK,” ujar Wamenkum HAM.
Namun saja dirinya mengingatkan, untuk tidak terlena dengan predikat tersebut, karena mempertahankan itu jauh lebih sulit.
“Karena mindset kita tujuannya untuk meraih WBK maupun WBBM. Kalau itu dijadikan tujuan, maka kita sudah merasa puas dan terlena dengan raihan predikat itu. Tapi jika itu kita jadikan motivasi untuk menciptakan kinerja kita yang lebih professional dan optimal, maka kedua predikat yang kita peroleh itu tetap akan terlaksana dengan baik,” imbuhnya.
Diakhir sambutan itu Wamenkum HAM juga mengingatkan bahwa, hanya ada 3 kata kunci untuk meraih dan mempertahankan berbagai predikat yang masuk dalam zona integritas. Tiga kata kunci itu kata dia, totalitas, transparansi dan akuntabilitas. Ketiganya itu kata dia harus di pegang teguh.
Pewarta : Lukman.