Gorontalo, mimoza.tv – Polda Gorontalo telah mengambil langkah antisipasi dampak kontak senjata antara militer Filipina dengan kelompok teror Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Marawi, Filipina Selatan. Salah satu langkah antisipasi yang diambil yakni memperketat pengamanan di daerah perbatasan.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Drs Rachmad Fudail M.H pada rapat Anev di Rupatama Polda minggu yang lalu. “Wilayah Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan Negara Philiphina, dan saat ini pasukan Philiphina sedang mengerahkan kekuatan militernya secara besar -besaran guna melawan ISIS di Marawi. Dampak dari penyerangan tersebut tidak menutup kemungkinan ada kelompok-kelompok ISIS yang lari menyebrang ke wilayah Sulawesi Utara hingga ke Gorontalo,” terang Kapolda.
Guna antispasi hal tersebut, maka Kapolda memerintahkan Kasat Brimob untuk perketat penjagaan di pintu masuk perbatasan antara Propinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara tepatnya di wilayah kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Menindaklanjuti perintah Kapolda dalam rangka antisipasi dampak konflik di Merawi, telah diturunkan pasukan sebanyak 1(satu) pleton di perbatasan di Kecamatan Atinggola,” kata Kombes Pol.Kamaruddin, Kasat Brimobda Gorontalo.
Kamarudin menambahkan, pasukan BKO Brimob tersebut nantinya akan melaksanakan kegiatan razia dengan sasaran kelompok teroris termasuk bahan peledak, senpi illegal, sajam dan barang berbahaya lainnya yang akan masuk ke wilayah Gorontalo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono yang ditemui terpisah menjelaskan, bahwa peristiwa konflik senjata yang terjadi di Marawi tidak menutup kemungkinan akan berdampak ke wilayah Gorontalo, apalagi saat ini pasukan militer Philiphina tengah berusaha mengusir ISIS dari wilayahnya, sehingga apabila kelompok ISIS terdesak kemungkinan mereka akan lari menyebrang ke Sulawesi Utara dan bisa lanjut ke Gorontalo.
“BKO Brimob tersebut melaksanakan tugas diperbatasan selama 20 hari mulai Senin kemarin (12/6/2017), hingga selesai lebaran. Keberadaan mereka di perbatasan juga dalam rangka mengamankan masyarakat Gorontalo saat merayakan Hari Raya Idul Fitri dari berbagai gangguan dari kelompok-kelompok yang berasal dari luar Gorontalo yang akan mengacau kamtibmas diwilayah Gorontalo,” tambah Wahyu.
Kabid Humas juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Gorontalo, untuk ikut berpartisipasi dalam pengamanan dilingkungan masing-masing. Jika melihat seseorang atau kelompok yang gerak-geriknya mencurigakan agar segera melapor ke petugas kepolisian terdekat, mulai dari Babinkamtibmas, Polsek hingga Polres. (rls/idj)
Foto : Istimewa (Dok.Humas Polda)