Gorontalo, mimoza.tv – Mengantisipasi adanya lonjakan pasien positif corona, pasca ditetapkannya 14 tenaga kesehata (Nakes) asal Bone Bolango terjangkit Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango memyiapkan sejumlah langkah antisipasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, dr Meyrin Kadir dalam keterangannnya kepada wartawan ini mengatakan, pihaknya akan siap membantu pihak rumah sakit, dalam hal tenaga medis maupun menyiapkan fasilitas.
“Sejauh ini pihak rumah sakit belum menghubungi kami dalam hal bantuan tenaga medis. Saya rasa pihak rumah sakit masih cukup. Namun bila ada lonjakan pasien setelah hasil tracking dari ke 14 tenaga medis itu, kami mengupayakan bantuan dari beberapa tenaga medis dari Puskesmas yang ada di Bone Bolango,” ucap Meyrin, saat diwawancara di ruang kerjanya, Selasa (16/6/2020).
Memang kata dia, jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bone Bolango sangat terbatas. Namun saja apabila diperlukan, pihaknya akan mengupayakan.
Selain tenaga kesehatan kata Meyrin, pihanya juga akan menyiapkan fasilitas gedung untuk mengisolasi pasien, bila rumah sakit tidak bisa menampung.
“Saat ini ke 14 pasien tersebut tengah mendapatkan perawatan atau diisolasi di rumah sakit. Apabila setelah dilakukan tracking dan jumlahnya melonjak, kita dari Pemda menyiapkan gedung LPMP sebagai lokasi untuk karantina, dimana saat ini ada satu orang yang dikarantina disana. Tadinya ada 7 orang. Namun 6 dinyatakan sehat dan sudah dipulangkan,” jelas Meyrin.
Untuk LPMP sendiri kata dia, ada 50 kamar yang telah disiapkan untuk isolasi lonjakan Covid-19.
“Namun demikian kita berdoa dan berharap, tidak ada penambahan kasus baru corona di Kabupaten Bone Bolango,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ridwan Ma’ruf selaku Sekertaris Dinas Kesehatan Bone Bolango mengatakan, jika nanti ada kekurangan tenaga medis yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, pihaknya akan berkoordinasi baik dengan pihak rumah sakit itu sendiri, maupun Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
“Muda-mudahan tidak sampai kekurangan tenaga medis, atau ada lonjakan pasien corona. Kalaupun hal yang terburuk terjadi, maka kita akan antisipasi,” tutup Ridwan.(luk)