Gorontalo, mimoza.tv – Artis dan juga penulis buku Filosofi Kopi, Dee Lestari mengaku sudah 10 tahun ini menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia, baik itu dengan kantor pusat maupun dengan beberapa kantor perwakilan. Hal itu ia ungkapkan usai menjadi bintang tamu di acara bedah Buku Filosofi Kopi yang digelar Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo, Rabu (31/5/2023).
Ia menilai, kalua dari segi dukungan ke literasi, BI bisa menjadi sebuah percontohan instansi besar yang menunjukan kepedulian.
“Dari selama sepuluh tahun ini saya melihat ada konsistensi, inovasi dan semangat. Saya melihat BI termasuk yang di Gorontalo ini sangat bangga dengan perpustakaannya. Perpustakaan itu menjadi sesuatu yang terawatt dan di urus dan di bikin nyaman,” ucap Dee.
Sosok yang di kenal sebagai salah seorang personil dari trio vokal Rida Sita Dewi (RSD) ini berharap BI tetap konsisten dengan hal tersebut.
“Karena harus ada yang menjembatani antara kegiatan literasi yang biasanya sangat Jawasentris untuk kedaerah-daerah seperti di Sulawesi dan daerah lainnya. Benar-benar peran institusi seperti BI ini sangat besar sekali,” ujarnya.
Kepada pegiat literasi maupun penulis-penulis muda di Gorontalo Dee lestari berpesan bahawa menulis itu erat kaitannya dengan komunitas. Dengan komunitas itu orang bisa saling menyemangati.
“Yang paling bis akita lakukan adalah membina komunitas literasi, baik itu komunitas menulis maupun membaca. Ada upaya untuk mendorong anak-anak muda Gorontalo untuk berkarya bukan hanya untuk dirinya sendiri maupun tugas sekolah. Tetapi bagaimana caranya untuk bisa membuat buku,” kata Dee Lestari.
Menurut penulis buku novel Supernova ini, dengan potensi cerita dan budaya, sangat kaya dan bisa dijadikan jendela untuk mempromosikan Gorontalo ke masyarakat Indonesia dan bahkan dunia.
“Fiksi ini merupakan cara terbaik untuk mempromosikan sesuatu tanpa terkesan promosi. Istilahya softshell. Dan solftsell itu yang paling efektif itu lewat fiksi. Muda-mudahan Gorontalo banyak melahirkan HB Jassin muda. Bahasa Indonesia harus kita cintai. Kita bisa belajar dari HP Jassin yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan dan menjaga Bahasa Indonesia,” tutup Dee Lestari.
Penulis : Lukman.