Gorontalo, mimoza.tv – Awal bulan Mei 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis fenomena pertumbuhan ekonomi di Kota Gorontalo selama bulan April 2023. Catatan BPS menyebut, April 2023 Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 3,45 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,12 pada April 2022 menjadi 112,88 pada April 2023.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif dalam siaran persnya menjelaskan, inflasi yoy Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 10 kelompok pengeluaran dan penurunan pada 1 kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,70 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,92 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,52 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,79 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen; kelompok transportasi sebesar 9,25 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen; kelompok pendidikan sebesar 2.4 persen; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 2.75 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5.27 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,35 persen.
“Tidak seperti biasanya inflasi kali ini menjelang bulan Ramadan, sebenarnya siapapun pihak pasti menyangka inflasi akan tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri kemarin. Tetapi kali ini inflasinya hanya 0,02 persen. Angka tersebut pada bulan-bulan biasa saja tergolong rendah, apalagi bulan-bulan yang ada hari raya,” ucap Mukhanif.
Mukhanif mengatakan, BPS sendiri hanya mengukur rata- rata harga di lapangan. Penyebabnya bisa macam-macam.
“Suplainya lancar, kemungkinan operasi pasar juga selama ini sangat berdampak, dan bisa jadi seperti itu. tetapi jika melihat dari komoditas yang jadi pemicu, kali ini justeru tidak. Seperti cabe rawit, daging ayam ras. Biasanya masyarakat kita secara kebiasaannya konsumsinya tinggi. Tetapi kali ini tidak demikian,” imbuhnya.
Ditanya apa hanya operasi pasar yang memberikan dampak pada rendahnya inflasi, Mukhanif mengatakan tidak demikian.
“Teman-teman bisa mengecek di lapangan. Contohnya cabe rawit. Mengapa cabe rawit ini harganya bisa terkendali. Ini kan tidak semata-mata karena operasi pasar. Bulan sebelumnya kita khawatirkan aka nada kenaikan. Tetapi ternyata stoknya lancar,” ujarnya.
Ditanya apakah ini ada hubungannya dengan penurunan daya beli masyarakat?. Kata Mukhanif, justeru inflasi yang rendah menyebabkan naik.
“Tidak bisa kita simpulkan. Karena kalau stoknya banyak, pedagang justeru khawatir. Mau tidak mau pasti menurunkan harga. Mekanisme pasar, suplay demand,distribusi dan stoknya lancar. Saya pikir ada pengaruh dari pengendalian harga dari teman-teman di TPID,” tandasnya.
Ditambahkannya juga, tingkat inflasi month to month (mtm) April 2023 sebesar 0,02 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,21 persen. Bahan Makanan pada April 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 2,76 persen.
Pewarta : Lukman.