Gorontalo, mimoza.tv – Sebanyak 12 orang warga di Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo mendapat serangan dari anjing. Akibatnya, seluruh korban mengalami luka gigitan maupun luka cakar.
Suhaso Dau yang merupakan tokoh masyarakat setempat mengatakan, dari ke 12 korban itu didominasi oleh luka akibat gigitan.
“Benar, dari 12 korban itu paling banyak mengalami luka akibat gigitan anjing,” kata Suharso.
Ke 12 warga yang menjadi korban itu lanjut dia, diserang oleh dua ekor anjing. Salah satunya berhasil di tangkap dan di bunuh oleh warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase dalam keterangannya saat dihubungi awak media, Rabu (8/2/2023 menyampaikan, fenomena serangan anjing ini sebelumya pernah terjadi beberapa waktu lalu di Limboto.
Terkait dengan kejadian di Kecamatan Tabongo pada Senin (6/2) kemarin, dirinya menghimbau warga yang menjadi korban untuk segera melapor di Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan.
“Jika lukanya serius, tentu teman-teman di Puskesmas akan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur atau SOP terhadap korban,” ucap Ismail.
Kepada warga juga ia menyampaikan, jika anjing tersebut merupakan hewan peliharaan, maka sebaiknya di ikat maupun di rantai selama kurun waktu dua pekan.
“Dalam waktu dua pekan atau 14 hari itu jika anjingnya mati, maka itu bisa dipastikan sebagai anjing gila. Sebaliknya jika selama kurun waktu itu anjingnya tidak mengalami kematian, maka itu bukan anjing gila,” imbuhnya.
Disinggung soal vaksin rabies, kata Ismail biasanya stok vaksin itu tersedia di setiap Puskesmas. Jika tidak, pihaknya ada upaya lain untuk mendapatkannya.
“Kalaupun kosong, Alhamdulillah kita punya kolaborasi dengan dinas kesehatan kabupaten dan kota lainnya termasuk provinsi. Jika memang stok vaksin rabies itu tidak ada, biasanya Puskesmas bisa membelinya di apotik dengan menggunakan yang namanya dana kapitasi. Jadi itu tidak ada masalah,” ucap Ismail.
Terakhir dirinya menyampaikan, fenomena serangan anjing ini menjadi tugas bersama semua pihak, tidak hanya di Dinas Kesehatan saja. Perlu kolaborasi berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Saya menghimbau kepada warga untuk tetap hati-hati. Jika terjadi serangan, maka se segera mungkin melaporkan di Puskesmas terdekat,” tutup Ismail.