Gorontalo, mimoza.tv – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Kabupaten Bone Bolango diduga di potong tanpa sebab. Hal itu terbukti dengan bocornya daftar sekolah bersama jumlah dana yang dipotong oleh Kementerian Agama, kabupaten Bone Bolango.
Kepada wartawan ini Sidik Ibrahim, salah seorang bendahara di salah satu MTs mengungkapkan, dirinya merasa heran dengan adanya pemotongan tanpa sebasan tersebut.
Pihaknya mengetahui, dana ini diterima oleh sekolah anggarannya sebesar Rp 1,1 juta rupiah per siswa, dan penyalurannya dibagi dalam dua tahap. Dimana setiap tahap sebesar Rp 550 ribu.
“Kami mendapat informasi tentang pemotongan sebesar Rp 100 ribu. Jadi tahap dua yang tadinya Rp 550 ribu, berubah menjadi Rp 450 ribu,” ucap Sidik.
Sidik menjelaskan, jika angka itu dikalikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah. Maka seharusnya total angka dana yang diterima berjumlah Rp 53.550.000.
“Namun saja saat pencairan pada 3 November kemarin angkanya tidak begitu. Kami hanya terima sejumlah Rp 34 juta sekian. Atau jika dirinci, pencairan itu hanya untuk 76 dari 119 siswa yang ada disekolah ini,” kata Sidik..
Setelah sekitar dua pekan dari pencairan dana BOS itu lanjut Sidik, dicairkan lagi dana untuk 18 siswa, sehingga, jika di tambah dengan 76 siswa yang telah menerima sebelumnya, totalnya menjadi 94 siswa yang dicairkan dana BOS-nya.
“Artinya masih ada 25 siswa di sekolah ini yang dana BOS-nya belum dicairkan. Makanya kami bertanya, dikemanakan dana untuk 25 siswa ini,” jelas dia.
Hal senada juga diungkapkan HT. Bendahara di salah satu MTs ini juga mengaku kaget soal pemotongan dana BOS tersebut
“Tidah ada dokumen atau surat pemberitahuan.Yang ada hanya iformasi daftar sekolah bersama besaran yang di potong. Lebih anehnya lagi, surat itu tidak ada kop surat, tanda tangan atau cap resmi,” ucap pegawai yang tak ingin namanya dikorankan ini.
HT berharap ada kejelasan dari pihak Kemenag Bone Bolango, soal adanya pemotongan dana tersebut.(luk)