Gorontalo, mimoza.tv – Oknum pimpinan pesantren di Desa Mustika, Kecamatan Paguyaman yang dijebloskan ke sel tahanan Polres Boalemo lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap 13 santriwati, diketahui merupakan seorang guru mengaji di kediamannya, Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango.
Dari pantauan wartawan mimoza.tv, rumah tersangka dalam keadaan tertutup. Teras rumah tempat tersangka mengajara mengaji pun sepi tak ada aktivitas. Dari penuturan beberapa warga sekitar mengatakan, biasanya waktu aktivitas di taman pengajian tersebut, yakni pada sore hari.
Ramly (31), warga yang berdomisili di sekitar rumah tersanga kasus pencabulan tersebut mengungkapkan, waktu aktivitas di taman pengajian milik tersangka ini biasanya waktu sore hingga selepas waktu sholat magrib.
“Biasanya sore sekitar jam 4, anak-anak sudah ramai di tempat itu. Bahkan sebelum pulang, mereka sholat magrib dulu bersama pemilik taman pengajian tersebut,” ujar Ramly.
Dirinya pun mengaku tak menyangka, ternyata pelaku pencabulan yang viral di sosial media itu merupakan tetangganya.
“Orangnya baik, ramah. Bila ketemu selalu menyapa orang. Terhadap anak-anak didiknya juga baik. Tapi ternyata bejat juga, sampai memegang-megang organ vital para santriwati,” kata Ramly dengan nada kesal.
Lain Ramly, lain juga yang diungkapkan Ulfa dan Renny. Dua perempuan yang berdomisili di Desa Toto Utara, ini juga merasa kesal juga setelah mendengar bahwa pelaku pencabulan 13 santriwati di Boalemo itu adalah guru mengaji di desanya.
“Awal mendengar kabar ini kami tidak percaya. Dari mulut ke mulut orang bilang guru mengaji asal Desa Toto Utara pegang-pegang toto (buah dada) anak-anak santriwati. Tapi setelah baca di berita ternyata memang benar. Semoga ustadz cabul seperti itu diberi hukuman yang setimpal,” tandas keduanya.(luk)