Gorontalo, mimosa.tv – Persoalan pembongkaran dua makam di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bonebolango, Sabtu (12/1/2019), oleh keluarga Sarco Pomontolo, hingga saat ini ramai dibicarakan. Awan Hasan sang pemilik lahan pekuburan keluarga pun membantah jika dirinya tidak pernah melontarkan kalimat, bahwa dirinya meminta Sarco Pomontolo bersama Abdul Salam Pomontolo, untuk memindahkan makam tersebut lantaran tak mendukung Caleg Iriyani Monoarfa, yang tak lain merupakan kerabat keluarga.
“Saya tidak pernah bicara begitu kepada pihak mereka, menyuruh untuk memindahkan makam. Justru pesoalan ini berawal ketika saya membangun pagar rumah, dan saya membangun pagar itu, tidak memagar jalan kearah rumah mereka,” jelas Awan saat diwawancarai sejumlah awak media, Minggu (13/1/2018).
Lanjut Awano, panggilan akrabnya, baik dia dan keluarga Sarco sudah beberapa kali di mediasi oleh pihak pemerintah desa terkait persoalan ini.
“Waktu di mediasi itu saya katakan, jika pihak keluarga Sarco ngotot ingin memindahkan kubur, saya bilang silahkan, saya tidak keberatan jika di pindahkan. Saya katakan kalau mau di pindahkan sekarang, silahkan, tidak dipindahkan juga saya malah bersyukur, karena mereka ini juga masih kerabat keluarga saya,” ujar Awan dengan tegas.
Diwawancarai terpisah, Iriani Monoarfa, Caleg DPRD Kabupaten Bonebolango, Nomor 3, Dapil Kabila, Tilongkabila, Botupingge ini menjelaskan, jika dirinya tidak ada sangkut paut dengan masalah keluarga tersebut.
“Saya tidak tau, tidak ada sangkut paut dengan diri saya. Saya merasa kaget saat mengetahui pembongkaran makam tersebut melalui pemberitaan di media,” kata Iriani menjawab pertanyaan wartawan.
Lanjut dia, dirinya tidak pernah menyuruh atau memerintahkan kakak iparnya (Awano) untuk membongkar kubur, jika pihak keluarga tidak mendukungnya. Saat pembongkaran itu kata Iriyani, dirinya baru sehari keluar dari rumah sakit.
“Malah saya dengar informasi masyarakat maupun dari keluarga, bahwa yang mana mereka pihak keluarga akan melakukan pembongkaran kubur dan akan diviralkan. Saya bilang silahkan, tapi saya tidak tau hal ini malah dikaitkan dengan lain,” tutur Caleg dari partai Nasdem ini.
Diwawancarai di tempat yang sama juga Taufik Baladraf selaku Kepala Desa Toto Selatan mengungkapkan, jika pihaknya selaku Pemerintah Desa sudah beberapa kali memediasi kedua keluarga.
“Intinya semua ini kita sudah bungkus secara kekeluargaan. Pernyataan pak Awano, ‘mau di pindahkan silahkan, tidak dipindahkan juga tidak jadi masalah. Dan alangkah lebih baik kalau tidak dipindahkan’. Itu kita sudah sampaikan juga pada pihak keluarga,” jelas Taufik.
Saat keluarga Sarco sepakat memindahkan makam, kata Taufik, dirinya sempat tiga kali mempertanyakan lagi apakah sudah benar-benar ingin dipindahkan.
“Tiga kali kita tanyakan hal itu, namun mereka sampaikan sudah sesuai dengan kesepakatan musyawarah keluarga,” ucap Taufik.
Dalam kesempatan itu dirinya meminta agar masalah ini tidak di besar-besarkan, apalagi dikaitkan dengan politik.(luk)