Gorontalo, mimoza.tv – Evaluasi ekonomi akhir tahun merupakan agenda rutin Bank Indonesia secara nasional maupun regional untuk menilai sekaligus mengambil langkah tindak lanjut atas perkembangan ekonomi terkini.
Hal ini juga dilakukan untuk mendorong sinergitas dan kolaborasi antar-stakeholder dari bidang moneter dan fiskal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Kepala Bank Indonesia KPw Gorontalo, Rudi Widijanto Purubaskoro dalam kegiatan Gorontalo Economic Outlook Tahun 2022 dengan Tema “Potensi dan Tantangan Kemandirian Fiskal Gorontalo dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Daerah”, Jumat (16/12) menyampaikan, pemberian otonomi daerah yang diikuti dengan desentralisasi seyogyanya dapat mendorong daerah untuk mencapai kemandirian fiskal.
Gorontalo kata dia, diharapkan dapat menggali dan mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerahnya (PAD) sebagai sumber utama pembiayaan dan pembangunan daerah.
“Review atas kemandirian fiskal daerah merupakan salah satu bentuk evaluasi atas transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan. Kemandirian fiskal ini juga akan berjalan paralel dengan beberapa indikator ekonomi makro yang penting yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia, serta mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan khususnya di Gorontalo yang masih cukup tinggi,” ujar Rudi.
Meski demikian lanjut Rudi, perekonomian Gorontalo terus mengalami akselerasi. Hingga triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Gorontalo telah tumbuh mencapai 4,07 persen (c-t-c)[1]. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan kumulatif triwulan III 2021 sebesar 1,47 persen (c-t-c), bahkan lebih tinggi dari pada capaian sepanjang tahun 2021 sebesar 2,41 persen(yoy).
“Membaiknya pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III 2022 seiring pemulihan pada Lapangan Usaha utama seperti pertanian, perdagangan besar dan eceran, LU konstruksi, dan transportasi pada sisi penawaran. LU Pertanian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama, namun saat ini menunjukkan tren moderasi pertumbuhan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Gorontalo, Dr. Hamka Hendra Noer dalam Keynote Speech menyampaikan tentang urgensi pencapaian Kemandirian Fiskal bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi Gorontalo.
Hamka menegaskan, pemanfaatan dana transfer dari Pemerintah Pusat semestinya benar-benar dapat dimaksimalkan untuk perputaran ekonomi yang bermuara pada penerimaan seperti pajak daerah, retribusi, lain-lain PAD yang sah serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan berujung pada kenaikan indeks kemandirian fiskal.
“Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Saya menaruh harapan besar agar tata kelola keuangan daerah dapat dijalankan secara profesional serta mampu memberi kontribusi bagi perekonomian berupa penciptaan lapangan kerja baru, pengurangan kemiskinan, peningkatan indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Hamka.
Kegiatan Gorontalo Economic Outlook Tahun 2022 juga dirangkaikan dengan Diseminasi Hasil Penelitian tentang Derajat Kemandirian Fiskal serta Pengaruhnya terhadap Indikator Ekonomi Makro dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo yang merupakan penelitian kolaborasi Bank Indonesia dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Cabang Gorontalo. (rls/luk)