Gorontalo, mimoza.tv – Terkait pemberitaan di media soal dugaan perselingkuhan yang dialamatkan padanya, Masran Rauf, angkat bicara.
Dalam rilisnya kepada media ini dirinya mejelaskan, keadaan pribadi rumah tangga memang ada persoalan rumah tangga. Namun itu merupakan persoalan pribadi keluarganya, dimana selama ini anaknya dari pernikahan almarhumah isterinya yang pertama yaitu Dani dan Dini tinggal bersama Eka Damopolii.
“Kehidupan mereka (baca: Dani dan Dini) seolah ada tekanan jika saya lagi tidak berada dirumah, Tak Jarang Ibu Eka melontarkan suara sangat keras dengan nada membentak-bentak. Sehingga Dini tak hanya harus menangis terisak-isak, tetapi juga sudah sangat merasa ketakutan dan bahkan tertekan. Secara Psikologi mereka mendapati tekanan batin, yang selama ini ditutupi dari saya, begitu pun soal makanan. Tak jarang ketika saya tiba di rumah sepulang dari kantor kerap menanyakan Dani dan Dini, apakah sudah makan atau belum?, keduanya selalu menjawab, sudah! Tapi anehnya, ketika saya makan mereka pun ikut makan,” tulis Masran.
Tak jarang lanjut dia, kedua anak dari istri pertamanya itu tampak lebih banyak mengurung diri dalam kamar.
“Sejak awal Ibu Eka memang sudah meminta untuk dibelikan rumah sendiri. Setiap kali melihat rumah yang ditawarkan melalui media sosial seperti Facebook, selalu diteruskan kepada saya, dengan harapan agar rumah itu bisa segera dibeli,” imbuhnya.
Namun saja lanjut Masran, dirinya tidak pernah meladeni permintaan tersebut.
“Karena saya sudah pernah katakan ke dia, bahwa rumah saat ini adalah juga rumah kamu, kamu berhak menempatinya bersama semua anak-anak, dan tidak ada yang akan mengganggu, karena ibu mereka bukan cerai hidup, tetapi cerai mati. Saya hanya berupaya untuk tetap sabar dan diam saja, kecuali saya korupsi,” ujar Masran.
Masran juga mengungkapkan, sebenarnya masih banyak persoalan lainnya. Tetapi karena hal ini adalah persoalan pribadi rumah tangganya, tidak semua persoalan yang bisa dia ungkap ke publik.
“Sejak awal saya sudah membuka komunikasi atau membicarakan dengan baik-baik, jika ada sesuatu yang membuatnya curiga. Bukan malah mengajak orang lain seperti pengacara dan polisi untuk membuntuti atau mengintai lalu menggerebek saya di rumah orang yang belum tentu melakukan perbuatan amoral. Sehingga akhirnya berita penggerebekan itu pun menjadi ribut dan tersebar di mana-mana, dan menyeret orang-orang yang tak bersalah,” kata Masran.
Dirinya menegaskan juga, apa yang diberitakan oleh media online selama ini, kejadiannya tidak seperti yang diberitakan.
“Kedatangan saya pada malam itu tujuannya adalah sama dengan kedatangan di hari-hari sebelumnya, yakni murni untuk membicarakan kepentingan bisnis. R yang meneleponnya untuk datang ke rumah itu, tetapi itu adalah atas permintaan orang tua R. Karena pada malam itu, kami memang akan makan durian bersama. Namun karena saya melihat ada banyak orang, makanya kami memutuskan untuk masuk ke dalam rumah,” ujarnya.
Saat pintu tiba-tiba diketuk dengan keras, kata Masran, dirinya langsung telepon ibunya R yang rumahnya hanya bersebelahan dari rumah kejadian. Ibunya R lalu minta supaya tetap tenang di dalam dan pintu jangan dibuka.
“Jadi saya membantah semua tuduhan yang diberitakan oleh media selama ini. Tidak hanya saya, R dan Suami R pun juga sudah mengklarifikasi atas pemberitaan negatif selama ini terkait peristiwa tersebut. Bahkan ada rekaman pembicaraan dimana Suami R membantah semua tuduhan yang diberitakan oleh media selama ini,” jelas Masran.(rls)